Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri material Eropa menjadi sektor yang paling buruk kinerjanya selama musim laporan keuangan kali ini. Industri ini diperkirakan tidak akan membaik dalam waktu dekat.
Sekelompok perusahaan penting yang memasok produk seperti plastik, aluminium, dan kertas gagal mencapai laba tertinggi pada musim laporan keuangan kali ini. Lebih dari 65% perusahaan dalam indeks material MSCI Eropa gagal memenuhi perkiraan laba per saham untuk kuartal IV, dibandingkan 35% kegagalan di indeks secara keseluruhan, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Sektor yang mencakup terdampak diantaranya pembuat cat Akzo Nobel NV, produsen pupuk Yara International ASA, dan produsen bahan perasa Symrise AG. Penurunan ini terdampak melemahnya permintaan di China, di mana masalah ekonomi telah menyebabkan perlambatan dalam aktivitas konstruksi, serta ancaman tarif dari AS.
Baca Juga: UEFA: Chelsea Jadi Skuat Termahal di Eropa pada 2024
"Ini meninggalkan sebagian besar beban untuk pertumbuhan laba per saham sektor material bergantung pada pemotongan biaya dan peningkatan produktivitas untuk memperbaiki margin," kata para ahli strategi Bloomberg Intelligence, Kaidi Meng dan Laurent Douillet. Hal ini menjadi rumit oleh harga bahan baku yang lebih tinggi dan biaya tenaga kerja yang meningkat.
Kinerja buruk sektor ini mencolok di tengah banyak perusahaan lain yang berhasil memenuhi atau melampaui ekspektasi. Kinerja kuat di sektor kesehatan, keuangan, dan teknologi telah memperkuat sentimen dan mendorong estimasi keseluruhan untuk indeks MSCI Eropa lebih tinggi.
Proyeksi untuk perusahaan material telah diturunkan sepanjang musim laporan keuangan ini.
Beberapa industri diperkirakan turun lebih dalam daripada industri lainnya. "Sumber daya dari produk logam dan kehutanan serta kimia adalah dua sektor yang mengalami penurunan tajam dan industri yang paling rentan terhadap perang dagang," menurut analis Goldman Sachs Group Inc., yang dipimpin oleh Lilia Peytavin.
Tarif yang dikenakan bisa memaksa produsen baja Uni Eropa untuk memangkas kapasitas hingga 6 juta ton, sementara balasan tarif dapat merusak perdagangan global dan menurunkan permintaan. "Pada gilirannya akan menurunkan harga komoditas," kata Alon Olsha dan Grant Sporre dari BI. Permintaan tembaga, bahan penting untuk energi angin, tenaga surya, dan kendaraan listrik bisa berkurang akibat pergeseran kebijakan AS yang menjauh dari energi terbarukan, menurut Meng dan Douillet.
Baca Juga: Tanggapi Rencana Militerisasi Uni Eropa, Rusia Bakal Ambil Tindakan
"Pandangan awal atas sektor kimia sebagian besar mengecewakan, karena permintaan yang melemah," kata analis Citigroup Inc., Sebastian Satz. Efek dari pandemi ketika orang membeli banyak barang tahan lama yang menggunakan bahan kimia, seperti kasur dan monitor ditambah dengan suku bunga tinggi, distorsi rantai pasokan, dan biaya energi yang tinggi adalah hambatan utama bagi sektor ini.
Bahan kimia dasar asam dan petrokimia yang digunakan dalam industri terpapar pada sektor otomotif yang terpuruk. "Sementara bahan kimia khusus yang digunakan dalam produk makanan dan rumah tangga rentan terhadap perlambatan volume yang terlihat pada perusahaan seperti Nestle SA dan Unilever Plc," kata Douillet.
Menurut Satz, ada secercah harapan, ketika tarif yang akan datang mungkin tidak berdampak langsung pada perusahaan kimia karena mereka sering memproduksi secara domestik untuk memenuhi permintaan lokal. Namun, ada efek samping pada permintaan konsumen masih dapat memberi tekanan pada penjualan pada tahun 2025.
Bahan konstruksi menawarkan harapan positif di tengah sektor material yang lebih luas.
Perusahaan seperti Heidelberg Materials AG dan Sika AG memiliki operasi besar di AS. "Mereka diuntungkan pembangunan pusat data AI dan pabrik semikonduktor, yang membatasi dampak tarif terhadap mereka," menurut Meng dan Douillet.
Analis Citi yang dipimpin oleh Ephrem Ravi menyebut, prospek Holcim AG dari Swiss juga didorong modernisasi infrastruktur dan pengembalian produksi untuk mendorong pertumbuhan di Amerika Utara.
Baca Juga: Macron: Masa Depan Eropa Tak Dapat Diputuskan Kremlin atau Gedung Putih
"Paket investasi besar Jerman dapat memberikan dorongan pada manufaktur domestik," kata Satz, yang mungkin menguntungkan perusahaan kimia besar negara tersebut seperti BASF SE dan Evonik Industries AG. Saham Jerman melonjak ke rekor tertinggi minggu ini setelah calon kanselir Friedrich Merz mengatakan Jerman akan mengalokasikan miliaran euro untuk proyek pertahanan dan infrastruktur.