Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis menara nirkable Axiata Group Bhd diminati investor. Minat itu muncul bahkan di tengah rencana perusahaan telekomunikasi raksasa asal Malaysia ini melakukan penggabungan operasi dengan Telenor ASA di Asia.
Menurut sumber Bloomberg yang tidak bersedia disebut namanya, Axiata telah menerima minat awal dalam beberapa bulan terakhir terkait sebuah kemungkinan pengambilalihan unit Edotco Group Sdn perusahaan.
"Bisnis itu dapat bernilai sebanyak US$ 3 miliar dalam satu kesepakatan," ungkap sumber dikutip dari Bloomberg, Senin (19/8).
Baca Juga: Asyik, beli paket Tri bisa nyicil
Penjajakan informal yang dilakukan disebut belum mengarah pada diskusi yang terperinci. Axiata juga masih terus melakukan uji tuntas pada kesepakatan yang diusulkan dengan Telenor Normegia.
Minat investor itu menunjukkan bahwa Axiata memiliki opsi lain jika tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Telenor termasuk karena tantangan kekhawatiran pemerintah akan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kontrol asing atas aset telekomunikasi utama mereka.
"Sejak private placement pertamanya, Edotco terus menerima minat dari calon investor. Sejauh pengetahuan kami, tidak ada rencana saat ini untuk penjualan pribadi atau injeksi ekuitas." kata juru bicara Axiata.
Baca Juga: Emiten Menara dan Operator Gencar Memperluas Jaringan Fiber Optik
Pada bulan Mei lalu, Axiata mengatakan pihaknya mengadakan pembicaraan dengan Telenor untuk menggabungkan operasi telekomunikasi mereka di Asia guna menciptakan perusahaan dengan 300 juta pelanggan di sembilan negara.
Sinergi potensial dari kesepakatan akan mencapai US$ 5 miliar. Nantinya Telenor akan memiliki porsi 56,5% dari di perusahaan baru hasil meger.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebelumnya meminta rincian lebih lanjut tentang transaksi tersebut karena kekhawatiran akan pekerjaan. Kesepakatan itu akan menjadi yang terbesar di Malaysia sejak dia menjabat pada Mei 2018.
Baca Juga: XL Axiata: Bisnis berbasis fiber optic menjanjikan
Perwakilan untuk Axiata menolak mengomentari minat investor pada Edotco. Juru bicara Telenor juga menolak berkomentar ketikan ditanya jika penjualan aset Edotco ke pihak ketiga akan kompatibel dengan aksi merger.
Edotco adalah perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur dan didirikan pada 2012. Perusahaan ini memiliki lebih dari 29.300 menara di seluruh Malaysia, Sri Lanka, Bangladesh, Kamboja, Pakistan, dan Myanmar, menurut situs webnya.
Axiata memiliki sekitar 63% saham Edotco. Pemegang saham lainnya termasuk dana kekayaan berdaulat Khazanah Nasional Bhd, Innovation Network Corp of Japan dan dana pensiun Kumpulan Wang Persaraan.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) catat pertumbuhan pendapatan 11% semester I-2019