Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Pada bulan Mei lalu, Axiata mengatakan pihaknya mengadakan pembicaraan dengan Telenor untuk menggabungkan operasi telekomunikasi mereka di Asia guna menciptakan perusahaan dengan 300 juta pelanggan di sembilan negara.
Sinergi potensial dari kesepakatan akan mencapai US$ 5 miliar. Nantinya Telenor akan memiliki porsi 56,5% dari di perusahaan baru hasil meger.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebelumnya meminta rincian lebih lanjut tentang transaksi tersebut karena kekhawatiran akan pekerjaan. Kesepakatan itu akan menjadi yang terbesar di Malaysia sejak dia menjabat pada Mei 2018.
Baca Juga: XL Axiata: Bisnis berbasis fiber optic menjanjikan
Perwakilan untuk Axiata menolak mengomentari minat investor pada Edotco. Juru bicara Telenor juga menolak berkomentar ketikan ditanya jika penjualan aset Edotco ke pihak ketiga akan kompatibel dengan aksi merger.
Edotco adalah perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur dan didirikan pada 2012. Perusahaan ini memiliki lebih dari 29.300 menara di seluruh Malaysia, Sri Lanka, Bangladesh, Kamboja, Pakistan, dan Myanmar, menurut situs webnya.
Axiata memiliki sekitar 63% saham Edotco. Pemegang saham lainnya termasuk dana kekayaan berdaulat Khazanah Nasional Bhd, Innovation Network Corp of Japan dan dana pensiun Kumpulan Wang Persaraan.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) catat pertumbuhan pendapatan 11% semester I-2019