kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,94   -0,35   -0.04%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis penerbangan anjlok, Malaysia Air dan AirAsia berpeluang merger


Rabu, 22 April 2020 / 18:19 WIB
Bisnis penerbangan anjlok, Malaysia Air dan AirAsia berpeluang merger
ILUSTRASI. Pesawat milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines sesaat sebelum mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013). Untuk menjadikan Soekarno-Hatta sebagai bandara kelas dunia PT Angkasa Pura (AP) II akan membangun fasilitas baru yaitu sta


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

Kemudian pada 2019 Golden Skies Ventures, sebuah perusahaan swasta yang didirikan oleh mantan pegawai Malaysia Airlines dan sejumlah individu lainnya, telah menawarkan US$ 2,5 miliar untuk mengambil alih sepenuhnya kepemilikan dan operasional Malaysia Airlines.

Bahkan Golden Skies berjanji akan segera membalikkan keadaan Malaysia Airlines dan meraih keuntungan dalam waktu dua setengah hingga tiga tahun.

Sementara itu AirAsia pekan lalu mengumumkan bahwa mereka tidak memiliki pendapatan operasional dengan 96% armadanya tidak terbang setelah adanya larangan terbang untuk mencegah penularan virus corona yang lebih luas sejak awal Maret 2020.

Baca Juga: Malaysia melaporkan 130 kasus virus corona baru, tertinggi di Asia Tenggara

Berdasar keterbukaan informasi yang disampaikan Selasa (21/4), AirAsia Indonesia berencana memperpanjang masa penghentian sementara penerbangan rute domestik hingga 18 Mei 2020, bersamaan dengan mulai beroperasinya rute internasional. Adapun rencana awalnya, penghentian sementara dilakukan hingga 21 April 2020.

Adapun rute Surabaya-Bali akan mulai beroperasi mulai 7 Mei. Asal tahu saja, AirAsia telah menghentikan seluruh penerbangannya sejak 1 April 2020.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×