Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - LONDON. Shell Plc mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal III 2024 karena merosotnya permintaan global. Laba penyulingan turun hampir 30%, sedangkan laba perdagangan produk minyak juga mengalami pelemahan.
Manajemen Shell mengatakan margin penyulingan indikatifnya turun menjadi US$ 5,5 per barel dalam tiga bulan hingga akhir September dari US$ 7,7 per barel pada periode sebelumnya.
Sedangkan Shell memproses sekitar 1,4 juta barel minyak mentah per hari di kilang-kilangnya pada kuartal kedua, sekitar 1,2% dari permintaan minyak global.
Kemudian hasil perdagangan untuk divisi bahan kimia dan produk minyaknya diperkirakan lebih rendah daripada kuartal kedua.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Migas Saat Harga Minyak Melonjak Akibat Konflik Timur Tengah
Namun untuk produk gas alam cair, Shell justru menaikkan panduan produksi LNG-nya untuk kuartal tersebut ke kisaran 7,3 juta hingga 7,7 juta metrik ton dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,8 juta hingga 7,4 juta ton. Hanya perdagangan LNG saja yang masih sejalan dengan capaian kuartal sebelumnya.
Minggu lalu, Exxon Mobil telah memperingatkan bahwa penurunan harga minyak akan memengaruhi hasil kuartal ketiganya. Harga minyak turun 17% pada kuartal ketiga, penurunan kuartalan terbesar dalam setahun, karena kekhawatiran tentang prospek permintaan minyak global.
Analis Jefferies Giacomo Romeo mengatakan pendapatan yang disesuaikan berdasarkan konsensus analis Shell untuk kuartal tersebut dapat turun sekitar 10% dari sekitar US$ 5,5 miliar.