Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) kembali mencetak sejarah baru. Pada perdagangan terbaru, harga BTC telah melampaui rekor tertingginya di angka US$118.000, memperkuat dominasi tren bullish yang telah berlangsung sejak awal kuartal kedua 2025.
Sejumlah analis menilai bahwa target berikutnya di level US$140.000 sangat mungkin tercapai dalam waktu dekat, bahkan secepatnya pada Agustus 2025.
Lonjakan Mirip Pola Akhir 2023: Koreksi Tajam Lalu Rebound Kuat
Menurut TradingShot, lonjakan saat ini menunjukkan kemiripan mencolok dengan pergerakan harga yang terjadi di akhir tahun 2023. Saat itu, Bitcoin sempat mengalami koreksi sebesar 32% dalam kurun 112 hari, sebelum kembali melonjak sekitar 91,12%.
Pola tersebut didukung secara teknikal oleh indikator moving average (MA) 50 mingguan, yang hingga kini tetap menopang pergerakan harga dalam fase akumulasi dan breakout.
Lonjakan terbaru ini sendiri dimulai pada 7 April 2025, dan menurut pola historis, pergerakan saat ini sangat berpotensi membawa Bitcoin ke angka US$140.000 atau lebih, seperti yang dipaparkan dalam unggahan TradingView pada 11 Juli.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Jangan Tertipu Euforia Bitcoin, Ini Strategi Investasi yang Tepat!
Breakout dari Bull Flag: Sinyal Teknis Kuat untuk Tren Lanjutan
TradingShot juga menyoroti formasi teknikal penting berupa bull flag pattern yang terbentuk antara pertengahan Mei hingga Juni 2025. Breakout dari pola ini dinilai menjadi katalis kuat yang mendorong lonjakan terbaru.
Menurut analisis teknikal klasik, pola bull flag menandai konsolidasi dalam tren naik dan sering kali mendahului kelanjutan rally besar. Maka tidak mengherankan jika proyeksi ke US$140.000 dinilai realistis, terutama jika momentum saat ini terus terjaga.
Analisis Wyckoff: Akumulasi Global dan Kenaikan M2 Mendorong Harga
Pandangan optimistis juga datang dari analis lain, Ted Pillows, yang dalam cuitan X pada 10 Juli menyatakan bahwa target jangka pendek US$120.000 bisa tercapai dalam waktu dekat.
Pillows mengaitkan pergerakan Bitcoin dengan model Wyckoff Accumulation, yang terdiri dari empat fase utama:
-
Akumulasi
-
Spring (false breakdown)
-
Uji ulang (test)
-
Sinyal kekuatan (sign of strength)
Saat ini, menurut Pillows, Bitcoin berada pada fase kekuatan, ditopang oleh peningkatan signifikan dalam pasokan uang global (M2)—sebuah indikator makro yang kerap memicu minat investor pada aset lindung nilai seperti BTC.
Analisis Harga Bitcoin Saat Ini: RSI Menunjukkan Euforia, Tapi Waspadai Overbought
Per 13 Juli 2025, harga Bitcoin tercatat di sekitar US$116.927, mengalami kenaikan hampir 5% dalam 24 jam terakhir dan 8% dalam sepekan.
Beberapa indikator teknikal utama menunjukkan sinyal bullish kuat:
-
Harga rata-rata 50 hari: US$106.816
-
Harga rata-rata 200 hari: US$88.348
-
Relative Strength Index (RSI): 70,77
RSI yang berada di atas 70 menandakan permintaan kuat, namun juga memberi sinyal bahwa aset mulai memasuki wilayah jenuh beli (overbought)—suatu kondisi yang kadang memicu koreksi jangka pendek sebelum rally berlanjut.
Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Level US$ 118.000, Cemati Pemicunya
Proyeksi dan Skenario Pergerakan BTC ke Depan
Target jangka pendek:
-
US$120.000 (resistensi psikologis dan teknikal berdasarkan proyeksi Wyckoff)
Target jangka menengah:
-
US$140.000 (berdasarkan pola historis, breakout bull flag, dan proyeksi TradingShot)
Support penting:
-
MA 50 mingguan (~US$106.000)
-
US$100.000 sebagai zona psikologis dan area beli kuat