kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Robert Kiyosaki: Jangan Tertipu Euforia Bitcoin, Ini Strategi Investasi yang Tepat!


Minggu, 13 Juli 2025 / 11:20 WIB
Robert Kiyosaki: Jangan Tertipu Euforia Bitcoin, Ini Strategi Investasi yang Tepat!
ILUSTRASI. Investor dan penulis ternama Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan pernyataan tegas mengenai pasar Bitcoin (BTC),


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor dan penulis ternama Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan pernyataan tegas mengenai pasar Bitcoin (BTC), di tengah lonjakan harga aset kripto terbesar dunia itu ke level tertingginya.

Dalam unggahan di akun X (sebelumnya Twitter) pada 11 Juli 2025, Kiyosaki memperingatkan investor terhadap bahaya euforia pasar dan pembelian panik yang dipicu oleh FOMO (fear of missing out).

“PIGs Get Fat, HOGs Get Slaughtered”

Dalam gaya khasnya yang provokatif, Kiyosaki menyampaikan pelajaran klasik yang sering ia ulang dalam literatur finansialnya:

“PIGs get fat. HOGs get slaughtered.”

Artinya, investor yang sabar dan strategis ("babi") bisa mendapatkan keuntungan besar, sementara mereka yang serakah dan impulsif ("babi hutan") cenderung mengalami kerugian besar akibat keputusan tergesa-gesa.

Baca Juga: Bhutan Transfer Bitcoin Senilai US$11,8 Juta ke Binance, Apa yang Terjadi?

Kiyosaki mengungkapkan bahwa dirinya membeli lebih banyak Bitcoin saat harga mencapai US$110.000, sebagai persiapan menghadapi fase pasar yang ia sebut sebagai “Banana Zone”.

Fase ini ditandai oleh lonjakan harga yang sangat cepat, seringkali menarik investor ritel yang emosional dan terlambat masuk pasar. Ia memperingatkan bahwa para “HOGs” inilah yang akan menjadi korban saat koreksi pasar terjadi dan mereka panik menjual.

“Zona Pisang” dan Strategi Investor Cerdas

Mengutip istilah dari analis makro Raoul Pal, Kiyosaki menilai bahwa Bitcoin kini memasuki “Zona Pisang”—sebuah fase parabola di mana harga naik tidak rasional, biasanya diikuti oleh gelombang masuknya investor baru yang takut tertinggal keuntungan. Menurutnya, ini adalah saat paling berbahaya bagi investor yang tidak disiplin.

Sebaliknya, Kiyosaki menyarankan agar investor mengikuti strategi “buy the dip”, yaitu membeli saat harga turun drastis, bukan saat sedang melonjak tajam. Ini sejalan dengan prinsip investasi kontrarian yang sering ia suarakan.

Dukungan Kiyosaki Terhadap Bitcoin, Emas, dan Perak

Robert Kiyosaki bukan orang baru dalam dunia Bitcoin. Ia telah lama memosisikan Bitcoin sebagai alat lindung nilai terhadap pelemahan dolar AS, yang ia sebut sebagai “uang palsu”.

Ia memperkirakan bahwa BTC bisa melonjak hingga US$1 juta dalam jangka panjang, seiring meningkatnya ketidakpercayaan publik terhadap mata uang fiat dan institusi keuangan konvensional.

Kiyosaki juga secara terbuka mengkritik sistem keuangan AS, menyebut institusi seperti Federal Reserve dan Departemen Keuangan sebagai “sarang pencuri” (Den of Thieves). Ia menilai Bitcoin sebagai bentuk penolakan atas sistem tersebut dan memuji para investor yang berani mengambil posisi di luar sistem keuangan arus utama.

Baca Juga: Cetak All Time High, Simak Prospek Bitcoin

Selain Bitcoin, emas dan perak tetap menjadi andalan Kiyosaki dalam menghadapi potensi krisis ekonomi. Ia melihat ketiga aset tersebut sebagai pelindung kekayaan jangka panjang, bukan hanya sebagai alat spekulasi.

Pasar 2025: Kripto, Logam Mulia, dan Ketidakpastian Ekonomi

Tahun 2025 telah menjadi tahun yang menguntungkan bagi Bitcoin, emas, dan perak. Ketiga aset mencatat kenaikan signifikan, bahkan saat pasar saham global menunjukkan volatilitas tinggi meskipun mencetak rekor baru.

Kiyosaki menilai bahwa ini adalah indikasi melemahnya kepercayaan pasar terhadap ekonomi tradisional, dan menekankan pentingnya diversifikasi ke dalam aset nyata (hard assets).

Selanjutnya: Promo Es Krim Weekend 13 Juli 2025 di Indomaret, Diskon 40% Hanya Hari Ini

Menarik Dibaca: Kecerdasan Buatan AI Mengubah Kampus? Ini Dampaknya bagi Mahasiswa




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×