Sumber: Reuters | Editor: Djumyati P.
BOSTON. Gara-gara masalah karyawan, Research In Motion Ltd (RIM) membawa perusahaan pembuat handphone dari negeri Paman Sam Motorola Inc ke pengadilan. Produsen Blackberry itu menuduh Motorola menghalang-halangi mereka untuk bisa merekrut para karyawan dan mantan karyawan Motorola yang baru-baru ini diberhentikan.
RIM melayangkan gugatannya ke pengadilan negeri Chicago hari Selasa lalu. Sepertinya gugatan ini adalah jawaban setelah 3 bulan sebelumnya Motorola menuduh RIM melanggar kesepakatan yang mereka buat pada Februari lalu untuk tidak saling mengambil karyawan.
Dalam gugatannya, RIM meminta pengadilan untuk membatalkan kesepakatan tersebut. Pasalnya, perjanjian itu seharusnya sudah berakhir di Bulan Agustus lalu dan tidak lagi mengikat secara hukum. Perusahaan asal Kanada itu juga mengaku mengalami kerugian gara-gara kompetisi yang tidak fair yang dipraktekkan Motorola.
Sementara jurubicara Motorola Jennifer Weyrauch-Erickson, menolak untuk berkomentar atas gugatan perusahaan pesaingnya itu.
“RIM terus bertumbuh dan merekrut tenaga baru di Amerika Serikat dan global. Kebalikan dari pengumuman Motorola baru-baru ini kepada publik, untuk terus melakukan pemberhentian kerja besar-besaran,” ungkap gugatan RIM.
Dalam gugatan yang diajukan pada 4 September lalu, Motorola meminta hakim untuk segera menghentikan RIM mempergunakan informasi rahasia Motorola atau merekrut karyawan-karyawannya.