Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa manajemen aset dunia, BlackRock, secara signifikan memperluas eksposurnya terhadap aset digital selama semester pertama 2025.
Berdasarkan laporan H1 2025 Crypto Market Report dari Finbold, nilai portofolio kripto BlackRock melonjak dari US$54,77 miliar pada 1 Januari menjadi US$78,67 miliar per 30 Juni—kenaikan sebesar 30,38% hanya dalam enam bulan.
Bitcoin Jadi Pendorong Utama Kenaikan
Lonjakan nilai tersebut didominasi oleh Bitcoin (BTC). Kepemilikan BTC BlackRock meningkat dari US$51,16 miliar menjadi US$74,47 miliar, naik sebesar US$23,3 miliar atau 31,3%. Di sisi lain, Ethereum (ETH) juga mencatat pertumbuhan positif, naik dari US$3,53 miliar menjadi US$4,21 miliar, atau meningkat 16,15%.
Baca Juga: BlackRock Kembali Borong Aset Kripto Ini, Nilainya Lebih dari Rp 400 Miliar
Kenaikan signifikan ini sebagian besar didorong oleh arus masuk ke produk ETF spot Bitcoin dan Ethereum milik BlackRock, yang mulai diperdagangkan awal tahun ini. Untuk mendukung ETF tersebut dengan cadangan aset kripto nyata, BlackRock melakukan pembelian besar-besaran BTC dan ETH secara on-chain sepanjang semester pertama 2025.
Rincian Portofolio Kripto BlackRock: Q1 hingga Q2 2025
Pada akhir kuartal pertama 2025, BlackRock tercatat memiliki sekitar:
-
575.860 BTC
-
1,17 juta ETH
Total nilai portofolio kripto mereka pada saat itu mencapai US$49,85 miliar. Namun, hanya tiga bulan kemudian, tepatnya per 30 Juni:
-
Kepemilikan BTC meningkat menjadi US$74,47 miliar
-
Kepemilikan ETH naik menjadi US$4,21 miliar
-
Total nilai portofolio melonjak menjadi US$78,67 miliar
Ini mencerminkan pertambahan nilai sebesar US$28,82 miliar dari Q1 ke Q2 dan US$23,91 miliar selama semester pertama 2025.
Baca Juga: BlackRock Borong Bitcoin Rp 10,3 Triliun! Kini Kuasai Lebih dari Setengah Pasar AS
Penting dicatat bahwa angka-angka ini hanya mencerminkan aset kripto yang terhubung langsung ke dompet yang digunakan untuk kustodian ETF.
Artinya, eksposur aktual BlackRock terhadap kripto—termasuk yang berasal dari over-the-counter (OTC) dan kepemilikan tidak langsung—kemungkinan jauh lebih besar daripada yang tercermin dalam data publik on-chain.