Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - NEWYORK. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional atau The National Transportation Safety Board (NTBS) memberi peringatan pada Boeing terkait proses penyelidikan ledakan pesawat 737 MAX di udara. Mereka dapat kehilangan statusnya sebagai yang terlibat setelah melanggar peraturan dengan memberikan informasi non-publik kepada media dan berspekulasi tentang kemungkinan penyebabnya.
Melansir Reuters, dalam surat yang dikirimkan kepada CEO Boeing, Dave Calhoun pada Kamis (27/6) malam, Direktur Keselamatan Penerbangan Kantor NTSB Timothy LeBaron mengatakan komentar seorang eksekutif minggu ini selama tur pabrik yang dihadiri oleh puluhan jurnalis, telah merilis informasi investigasi non-publik dan membuat spekulasi yang tidak berdasar tentang kemungkinan penyebab dari ledakan steker pintu pada 5 Januari lalu.
Sekarang ini, NTSB juga tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan Boeing dari pihak penyelidikan dan menambahkan sanksi lanjutan yang dapat menyebabkan Boeing kehilangan status untuk berpartisipasi dalam penyelidikan.
Baca Juga: Menegangkan, Pesawat Boeing Korean Air Turun Tajam 25.000 Kaki dalam 5 Menit
“Pengabaian terhadap peraturan federal dan peraturan yang mengatur investigasi NTSB tidak dapat ditoleransi,” tulis LeBaron.
Sebelumnya, NTSB juga Telat memberi peringatan pada Boeing yaitu pada 13 Maret lalu. Beberapa pernyataan kepada media yang dibuat oleh Elizabeth Lund, Wakil Presiden Senior Bidang Kualitas Boeing, dianggap tidak akurat.
Kala itu, Boeing mendapat sankai tidak akan lagi melihat informasi yang dihasilkan selama penyelidikannya. Nah kali ini, sanksinya Boeing tidak diperbolehkan mengajukan pertanyaan kepada peserta lain pada sidang pada 6-7 Agustus nanti.
Sayangnya, Boeing menolak berkomentar langsung mengenai surat peringatan tersebut.
Asal tahu saja, NTSB sedang menyelidikinya insiden pesawat Boeing 737 MAX yang mengalami "Dutch roll" di ketinggian 34.000 kaki saat dalam perjalanan dari Phoenix, Arizona ke Oakland, California pada tanggal 25 Mei. Gerakan asimetris lateral tersebut dinamai berdasarkan teknik seluncur es Belanda dan dapat menimbulkan keselamatan serius risiko.