Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank of England (BoE) mengatakan pada hari Kamis (21/6) bahwa pihaknya berencana menjual hampir setengah triliun pound aset yang dibeli untuk meningkatkan ekonomi, lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Mengutip Reuters, Kamis (21/6), pasca krisis keuangan 2008 seperti bank-bank sentral lainnya, BoE membeli sejumlah besar obligasi pemerintah yang dibeli dengan uang yang baru dibuat untuk memacu pertumbuhan ekonomi setelah krisis keuangan. Kini, satu dekade kemudian BoE tengah memikirkan bagaimana cara melepas stimulus ini.
Sementara bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) telah memulai proses ini, BoE masih mempertahankan target 435 miliar pound atau setara dengan US$ 576 miliar obligasi pemerintah Inggris yang dibeli melalui stimulus ini, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing (QE).
Selain obligasi pemerintah BoE juga memegang 10 miliar pound obligasi korporasi yang dibeli untuk membantu perekonomian melalui guncangan dari suara Brexit 2016.
BoE sekarang mengatakan berencana untuk mengurangi pembelian aset ketika suku bunga mencapai sekitar 1,5%. Padahal awalnya tingkat bunga yang menjadi acuan BoE untuk melepas sejumlah aset ini adalah 2%.
Meskipun beberapa pembuat kebijakan telah membahas hal ini sebelumnya, pernyataan BoE hari Kamis menandai pertama kalinya Komite Kebijakan Moneter secara keseluruhan sepakat bahwa 1,5% adalah tingkat bunga yang tepat untuk mempertimbangkan membalikkan QE.
Sebelum mulai membalikkan pembelian QE, BoE ingin memastikan bahwa ia memiliki margin yang cukup untuk memangkas suku bunga jika ekonomi memburuk, meskipun pada hari Kamis BoE juga mencatat bahwa hal tersebut dapat membatalkan penjualan QE masa depan dengan pembelian baru jika diperlukan.