kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Boeing Tunda Pengiriman Perdana Jet 777X hingga 2027, Apa Penyebabnya?


Rabu, 29 Oktober 2025 / 19:46 WIB
Boeing Tunda Pengiriman Perdana Jet 777X hingga 2027, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing Co. (BA.N), kembali menunda pengiriman perdana jet andalan barunya, 777X, hingga tahun 2027.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing Co. (BA.N), kembali menunda pengiriman perdana jet andalan barunya, 777X, hingga tahun 2027.

Penundaan ini membuat perusahaan harus menanggung biaya tambahan hampir US$5 miliar, menjadi babak baru dalam rangkaian masalah yang menimpa raksasa dirgantara tersebut.

Dalam pernyataannya pada Rabu (29/10), Boeing menyebut jadwal pengiriman pertama 777X mundur dari target sebelumnya tahun 2026. Padahal, ketika program ini diluncurkan pada 2013, pengiriman perdana awalnya direncanakan berlangsung pada 2020.

CEO Boeing, Kelly Ortberg, bulan lalu mengakui bahwa perusahaan masih tertinggal dalam proses sertifikasi pesawat tersebut dan menyebut masih ada “gunung pekerjaan” yang harus diselesaikan. Meski begitu, Ortberg menegaskan tidak ada masalah teknis baru yang ditemukan sejauh ini.

Baca Juga: Pekerja Tolak Tawaran Terbaru Boeing, Aksi Mogok Memasuki Minggu ke-13

Dengan tambahan biaya terbaru ini, total kerugian dan biaya khusus (charges) yang telah dicatat Boeing untuk program 777X mencapai sekitar US$15 miliar. Biaya tersebut mencakup kompensasi kepada pelanggan akibat keterlambatan pengiriman.

Saham Boeing turun sekitar 1% dalam perdagangan pra-pasar, setelah para analis di Wall Street sebelumnya telah memperkirakan adanya beban besar baru terkait program 777X.

Bertahun-tahun Dihantui Masalah Kualitas dan Keterlambatan Produksi

Meski Boeing menunjukkan kemajuan pada lini 737 MAX, perusahaan masih berjuang dengan isu kualitas dan penundaan produksi pada program 777X.

Awal bulan ini, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) memberikan persetujuan kepada Boeing untuk meningkatkan produksi 737 MAX menjadi 42 unit per bulan, naik dari batas sebelumnya 38 unit yang diberlakukan sejak Januari 2024.

Pembatasan itu diberlakukan setelah insiden panel pesawat yang terlepas di udara pada Januari 2024 di salah satu pesawat baru.

Kinerja Keuangan Mulai Membaik

Untuk kuartal yang berakhir September 2025, Boeing melaporkan rugi bersih sebesar US$5,34 miliar atau US$7,14 per saham, menurun dibandingkan rugi US$6,17 miliar atau US$9,97 per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, dari sisi pendapatan, Boeing menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 30% menjadi US$23,27 miliar, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan US$21,97 miliar berdasarkan data LSEG.

Baca Juga: Mantan Penasihat Gedung Putih Diangkat jadi CEO Boeing China

Boeing juga mencatatkan arus kas bebas positif sebesar US$238 juta, pertama kalinya sejak tahun 2023. Angka ini menjadi sinyal awal pemulihan finansial setelah periode panjang tekanan akibat masalah produksi dan penundaan pengiriman.

Selama September 2025, Boeing berhasil mengirimkan 55 pesawat, jumlah tertinggi untuk bulan yang sama sejak 2018, sekaligus peningkatan besar dari 33 unit pada tahun sebelumnya yang terdampak aksi mogok 33.000 pekerja pabrik di kawasan Pacific Northwest.

Pengiriman pesawat merupakan indikator penting bagi Wall Street karena mayoritas pembayaran pelanggan dilakukan pada saat pesawat diserahkan, sehingga berdampak langsung pada pendapatan dan arus kas perusahaan.

Meskipun mencatat kemajuan operasional, Boeing tetap melaporkan kerugian per saham disesuaikan (adjusted loss per share) sebesar US$7,47, lebih besar dari perkiraan konsensus analis sebesar US$4,59.

Selanjutnya: GoTo Berhasil Cetak Laba di Q3-2025, Kinerja 9 Bulan Meningkat

Menarik Dibaca: Hasil Hylo Open 2025: Fajar/Fikri Melaju Mulus ke 16 Besar, Menuju Final Keempat




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×