Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Pabrikan pesawat Boeing baru saja menunjuk Landon Loomis sebagai presiden baru Boeing China. Ia merupakan mantan penasihat Gedung Putih yang fasih berbahasa Mandarin dan dapat menstabilkan pasar China karena AS mengancam untuk menghentikan ekspor suku cadang ke maskapai penerbangan China.
Loomis, yang menghabiskan lima tahun di Beijing sebagai spesialis penerbangan Kedutaan Besar AS. Kemudian ia menjabat sebagai penasihat khusus mantan Wakil Presiden Mike Pence.
Penunjukan ini dilakukan ketika ketegangan perdagangan dan tarif antara Washington dan Beijing berkobar lagi. Boeing semakin diperlakukan sebagai alat tawar-menawar. China sempat berhenti menerima jet Boeing baru tahun ini sebelum secara diam-diam melanjutkan pengiriman, dan Presiden AS Donald Trump memperingatkan awal bulan ini bahwa ekspor suku cadang bisa menjadi sasaran berikutnya.
Baca Juga: Boeing Dapat Restu FAA untuk Tingkatkan Produksi 737 MAX Jadi 42 Pesawat per Bulan
"Landon adalah pemimpin yang ideal untuk Boeing China," kata Brendan Nelson, presiden Boeing Global Group.
"Pengalamannya yang mendalam di bidang industri dan pengalamannya di pemerintahan, dikombinasikan dengan pengalamannya selama bertahun-tahun di Tiongkok, akan semakin memperkuat kemitraan jangka panjang kami,” imbuhnya.
Apalagi, Boeing dilaporkan ingin menjual hingga 500 jet kepada maskapai penerbangan China. Ini merupakan kesepakatan yang secara signifikan dapat meningkatkan kinerja. Namun ini masih bergantung pada apakah Washington dan Beijing dapat meredakan pertikaian perdagangan mereka.













