kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos China Telecom terjerat dugaan korupsi


Selasa, 29 Desember 2015 / 15:17 WIB
Bos China Telecom terjerat dugaan korupsi


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Yudho Winarto

BEIJING. Pemerintah China habis-habisan memberantas korupsi. Paling anyar, Pengawas Anti Korupsi China mengumumkan penyelidikan terhadap Chairman China Telecom Corp, Chang Xiaobing. Media lokal China melaporkan Chang telah hilang sejak Minggu (27/12).

Mengutip The Wall Street Journal, Komisi Sentral Inspeksi Displin Partai Komunis China mencurigai Chang Xiaobing karena pelanggaran disiplin berat. Walaupun tak ada rincian informasi kesalahan yang dibuat Xiaobing, pernyataan tersebut mengarah kepada tuduhan korupsi.

Lahir pada tahun 1957, Chang adalah mantan pemimpin China Unicorn Ltd. Ia menjadi orang nomor wahid di China Telecom pada Agustus 2015. Asal tahu saja, China Telecom merupakan operator seluler terbesar di negara tersebut.

Gelombang investigasi perusahaan milik negara merupakan bagian dari program Presiden China Xi Jinping menghilangkan korupsi. Tahun lalu, China menyelidiki lebih dari 70 pejabat senior di perusahaan pelat merah.

Selain Chang, sebelumnya Chairman China National Petroleum Corp Jiang Jiemin telah dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada Oktober 2015.

Lalu, mantan chairman produsen mobil China FAW Group dikeluarkan dari Partai Komunis pada Agustus 2015 karena menggelapkan dana dan menerima suap.

Nama-nama lainnya termasuk Shen Hao, mantan bos kelompok media keuangan, 21st Century, dipenjara empat tahun karena pemerasan. Cheng Boming, Presiden CITIC Securities juga diselidiki pada bulan September 2015 lalu karena dugaan insider trading di pasar saham China.

Harga saham jatuh

Masyarakat melihat tindakan keras China terhadap kasus korupsi membuktikan pemerintah serius mengatasi korupsi. Tetapi banyak juga yang menduga kejatuhan para eksekutif ini merupakan korban pertarungan politik.

Penyelidikan Chang Xiaobing cukup merugikan China Telecom. Seperti dilansir dari Bloomberg, di hari pertama pekan terakhir tahun ini, harga saham China Telecom pada perdagangan awal bursa Hong Kong turun 3% menjadi HK $ 3,62 per saham.

Sedangkan, pada akhir sesi perdagangan, Senin (28/12), harga saham China Telecom berakhir turun 1,6% ke level HK $ 3,67 per saham.

Perwakilan dari China Telecom menyatakan, perusahaan tetap beroperasi normal meski pemimpinnya sedang diselidiki. "Perusahaan akan mengungkap lebih lanjut di saat yang tepat," tulis China Telecom.


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×