kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BP akuisisi jaringan SPBU Woolworths US$ 1,3 M


Kamis, 29 Desember 2016 / 12:10 WIB
BP akuisisi jaringan SPBU Woolworths US$ 1,3 M


Reporter: Fahriyadi | Editor: Rizki Caturini

SYDNEY. Woolworths Ltd, jaringan supermarket papan atas di Australia mengumumkan akan menjual unit bisnis jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) ke British Petroleum (BP) Plc senilai US$ 1,3 miliar, atau setara A$ 1,8 miliar.

Woolworths akan menjual 527 SPBU mereka di seluruh Australia. "Dari hasil penjualan ini, dana sekitar A$ 1,78 miliar akan digunakan untuk memperkuat neraca keuangan perusahaan dan berinvestasi pada bisnis inti kami," ujar Brad Banducci, Chief Executive Woolworths, Rabu (28/12), seperti dikutip dari ABC.

Kesepakatan penjualan ini sudah termasuk pembelian voucer bahan bakar di 200 jaringan ritel Woolworths.

Penjualan jaringan SPBU merupakan upaya Woolworths untuk kembali fokus pada bisnis supermarket yang menjadi bisnis inti perusahaan tersebut selama ini.

Akuisisi BP tak pelak akan menjadikan pom bensin Woolworths akan menghentikan pasokan bahan bakar oleh Caltex. BP akan memasok seluruh bahan bakar untuk jaringan SPBU mereka kelak.

Julian Segal, Chief Executive Caltex Australia mengaku kecewa dengan penjualan SPBU Woolworths ini. Pasalnya, penjualan itu juga menandai berakhirnya kerjasama pasokan bahan bakar ke jaringan SPBU Woolworths. Imbasnya, pada awal perdagangan pekan ini, saham Caltex Australia turun hingga 2,6%.

Tufan Erginbilgic, Downstream Chief Executive BP mengatakan, kerjasama pom bensin dengan peritel seperti BP dan Woolworths sebelumnya pernah dilakukan dengan Marks & Spencer dan ternyata sukses besar.

Juliana Roadley, analis pasar di pialang saham Commonwealth Securities mengatakan, Woolworths memang tidak menguasai bisnis SPBU, sehingga lebih baik perusahaan ini fokus ke bisnis ritel dengan menjual aneka produk kebutuhan konsumen.

Lihat saja, Woolworths mencatat kerugian pertama kalinya pada bulan Agustus lalu. Ini kerugian pertama sejak peritel ini mencatatkan saham bursa saham Australia tahun 1993.

Saat yang sama, perusahaan ini tengah bersaing ketat dan menerapkan strategi perang harga dengan pesaing bisnis supermarket lain, seperti Coles milik Westfarmers Ltd dan jaringan ritel dari pendatang baru asal Jerman, ALDI Inc.


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×