kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brasil akan beli Covaxin, vaksin Covid-19 buatan farmasi India


Jumat, 26 Februari 2021 / 16:13 WIB
Brasil akan beli Covaxin, vaksin Covid-19 buatan farmasi India


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Kementerian Kesehatan Brasil akhirnya memutuskan untuk membeli dosis vaksin tambahan dari perusahaan farmasi asal India, Bharat Biotech.

Keputusan ini disampaikan langsung oleh pihak kementerian pada hari Jumat (26/2) atau Kamis waktu setempat. Nantinya Brasil akan mendapatkan 20 juta dosis Covaxin, nama vaksin Covid buatan Bharat Biotech.

Dilansir dari Reuters, kesepakatan pembelian yang disahkan Kementerian Kesehatan bernilai sekitar 1,6 miliar Reais, atau sekitar US$ 290.000. Sebanyak 8 juta dosis pertama diharapkan tiba pada Maret.

Baca Juga: Varian Covid-19 di Afrika Selatan bisa menurunkan kemampuan vaksin Pfizer

Pekan lalu kementerian mengatakan pihaknya menerbitkan aturan baru yang mengabaikan proses penawaran. Aturan ini ditujukan untuk mempercepat pembelian vaksin dan menangani wabah.

Brasil hingga saat ini telah mencatat 1.541 kematian akibat Covid-19 pada hari Kamis. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi kedua sejak pandemi dimulai. Dengan ini total kematian akibat Covid-19 mencapai 251.498.

Tambahan 65.998 kasus baru membuat Brasil kini mencatat 10.390.461 kasus. Ini merupakan jumlah tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan India.

Sudah memesan vaksin dari Sinovac

Butantan Institute yang berbasis di Sao Paulo yang menjalankan uji klinis tahap akhir untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac, mengungkapkan data baru tersebut pada hari 12 Januari lalu.

Baca Juga: Ini 4 gejala varian baru Covid-19 Afrika Selatan dan Brasil yang muncul di India

Dilansir dari South China Morning Post, data uji coba terbaru dari Butantan mencatat efektivitas vaksin Sinovac hanya ada di angka 50,4%. 

Ricardo Palácios, direktur medis penelitian klinis di Butantan, mengatakan bahwa tingkat kemanjuran yang lebih rendah ini disebabkan oleh munculnya pasien yang terinfeksi varian virus corona baru tetapi hanya menunjukkan gejala ringan.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro secara terbuka bahkan mendiskreditkan CoronaVac, menyebutnya sebagai "kematian dan kecacatan". Sang presiden bahkan mengatakan dia tidak akan memasukkannya ke dalam program imunisasi nasional.

Berbeda dengan sang presiden, gubernur Sao Paulo, Joao Doria, justru secara aktif mendorong penggunaan vaksin asal China tersebut secara nasional. 

Perdebatan antara kubu Bolsonaro dan Doria terus berkembang sejak Oktober lalu. Puncaknya adalah saat Bolsonaro memveto kesepakatan antara kementerian kesehatan dan pemerintah Sao Paulo untuk pembelian 46 juta dosis vaksin Sinovac.

Selanjutnya: IMF peringatkan krisis ekonomi akibat Covid-19 bisa semakin panjang




TERBARU

[X]
×