Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Dilansir dari South China Morning Post, data uji coba terbaru dari Butantan mencatat efektivitas vaksin Sinovac hanya ada di angka 50,4%.
Ricardo Palácios, direktur medis penelitian klinis di Butantan, mengatakan bahwa tingkat kemanjuran yang lebih rendah ini disebabkan oleh munculnya pasien yang terinfeksi varian virus corona baru tetapi hanya menunjukkan gejala ringan.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro secara terbuka bahkan mendiskreditkan CoronaVac, menyebutnya sebagai "kematian dan kecacatan". Sang presiden bahkan mengatakan dia tidak akan memasukkannya ke dalam program imunisasi nasional.
Berbeda dengan sang presiden, gubernur Sao Paulo, Joao Doria, justru secara aktif mendorong penggunaan vaksin asal China tersebut secara nasional.
Perdebatan antara kubu Bolsonaro dan Doria terus berkembang sejak Oktober lalu. Puncaknya adalah saat Bolsonaro memveto kesepakatan antara kementerian kesehatan dan pemerintah Sao Paulo untuk pembelian 46 juta dosis vaksin Sinovac.