kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Brasil laporkan kasus pertama penduduk pribumi terjangkit virus corona


Kamis, 02 April 2020 / 16:25 WIB
Brasil laporkan kasus pertama penduduk pribumi terjangkit virus corona
ILUSTRASI. Patung Christ the Redeemer menyala dalam warna bendera negara-negara yang terkena wabah penyakit virus corona baru (Covid-19) di Rio de Janeiro, Brasil, 18 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Seorang wanita pribumi di sebuah desa yang terletak jauh di dalam hutan hujan Amazon terjangkit virus corona baru. Ini kasus pertama terkonfirmasi di antara lebih dari 300 suku di Brasil.

Wanita berusia 19 tahun dari suku Kokama itu berasal dari Distrik Santo Antonio do Içá, di atas Sungai Amazon, yang terletak di dekat perbatasan dengan Kolombia, sekitar 880 km dari Ibu Kota Negara Bagian Manaus.

"Sayangnya, kami memiliki penduduk asli dengan virus," kata seorang juru bicara Sesait, layanan kesehatan penduduk asli Kementerian Kesehatan Brasil melalui telepon seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: WHO: Beberapa hari ke depan, jumlah kasus virus corona mencapai 1 juta

Surat kabar O Globo melaporkan, pasien, yang namanya tidak dipublikasikan, adalah seorang pekerja medis yang bepergian ke hulu Amazon mengunjungi beberapa desa termasuk Kota Tabatinga, dan kembali ke rumah dengan demam, sakit tenggorokan, dan nyeri dada.

Dia dan keluarganya saat ini menjalani isolasi dan di bawah pengawasan, menurut Sekretariat Khusus Kementerian Kesehatan Brasil untuk Kesehatan Masyarakat Adat.

Empat kasus virus corona terkonfirmasi di distrik yang sama, termasuk seorang dokter Brasil yang positif minggu lalu, menimbulkan kekhawatiran epidemi itu bisa menyebar ke komunitas-komunitas adat yang terpencil dan rentan dengan efek yang menghancurkan.

Baca Juga: Wanita berusia 102 tahun jadi pasien virus corona tertua di Singapura

Dokter, yang namanya tidak dipublikasikan, telah kembali dari liburan di Brasil Selatan untuk bekerja dengan Tikunas, salah satu suku terbesar di Amazon, dengan lebih dari 30.000 orang yang tinggal di Amazon dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru.

Suku-suku asli di Amerika secara historis telah terisolasi dari banyak penyakit. Tapi, penyakit yang dibawa penjajah Eropa pernah memusnahkan lebih dari 95% populasi penduduk asli Amerika.

Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta mengatakan, bahkan hari ini, ketika para pemimpin adat kembali dari perjalanan ke luar negeri, mereka manjalani karantina selama dua minggu untuk menghindari membawa penyakit saat balik ke komunitas mereka.

Baca Juga: Bertambah, warga Indonesia meninggal akibat virus corona di Singapura

Sebanyak 12 penduduk asli dan 14 orang lainnya yang bekerja dengan dokter yang terinfeksi virus corona sedang menunggu hasil tes virus corona.

Para pakar kesehatan memperingatkan, virus yang menyebar itu bisa mematikan bagi 850.000 penduduk asli Brasil, yang telah dihancurkan selama berabad-abad oleh penyakit yang dibawa oleh orang Eropa, mulai, cacar, malaria, hingga flu.

Para ahli kesehatan menyebutkan, cara hidup masyarakat adat di dusun komunal di bawah struktur jerami yang besar meningkatkan risiko penularan jika ada anggota yang terjangkit virus corona, yang menyebabkan penyakit pernafasan yang terkadang fatal.

Baca Juga: Hati-hati, orang bisa menularkan virus corona tiga hari sebelum gejala



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×