Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Dokter, yang namanya tidak dipublikasikan, telah kembali dari liburan di Brasil Selatan untuk bekerja dengan Tikunas, salah satu suku terbesar di Amazon, dengan lebih dari 30.000 orang yang tinggal di Amazon dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru.
Suku-suku asli di Amerika secara historis telah terisolasi dari banyak penyakit. Tapi, penyakit yang dibawa penjajah Eropa pernah memusnahkan lebih dari 95% populasi penduduk asli Amerika.
Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta mengatakan, bahkan hari ini, ketika para pemimpin adat kembali dari perjalanan ke luar negeri, mereka manjalani karantina selama dua minggu untuk menghindari membawa penyakit saat balik ke komunitas mereka.
Baca Juga: Bertambah, warga Indonesia meninggal akibat virus corona di Singapura
Sebanyak 12 penduduk asli dan 14 orang lainnya yang bekerja dengan dokter yang terinfeksi virus corona sedang menunggu hasil tes virus corona.
Para pakar kesehatan memperingatkan, virus yang menyebar itu bisa mematikan bagi 850.000 penduduk asli Brasil, yang telah dihancurkan selama berabad-abad oleh penyakit yang dibawa oleh orang Eropa, mulai, cacar, malaria, hingga flu.
Para ahli kesehatan menyebutkan, cara hidup masyarakat adat di dusun komunal di bawah struktur jerami yang besar meningkatkan risiko penularan jika ada anggota yang terjangkit virus corona, yang menyebabkan penyakit pernafasan yang terkadang fatal.
Baca Juga: Hati-hati, orang bisa menularkan virus corona tiga hari sebelum gejala