kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Buffett: Jika tak ingin simpan saham 10 tahun, jangan membelinya meski untuk 10 menit


Senin, 16 November 2020 / 13:00 WIB
Buffett: Jika tak ingin simpan saham 10 tahun, jangan membelinya meski untuk 10 menit


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - OMAHA. Warren Buffett dianggap sebagai salah satu investor terbesar sepanjang masa karena berhasil mencetak return yang besar bagi perusahaannya Berkshire Hathaway selama bertahun-tahun.

Melansir Yahoo Finance, Buffett menggunakan strategi berupa disiplin dan memiliki aturan untuk memaksimalkan keuntungan dan membatasi risiko. Berikut ini sekilas tentang beberapa prinsip investasi Buffett.

- Memiliki Saham untuk Jangka Panjang

Salah satu prinsip investasi Warren Buffett adalah membeli dan menahan saham. Buffett membeli saham pertamanya pada usia 11 tahun dengan harga US$ 38 per saham. Buffett menjual saham itu dengan harga US$ 40 untuk mendapatkan keuntungan atas pembeliannya.

Harga saham itu kemudian naik menjadi lebih dari US$ 200 kemudian. Dia kemudian memetik sebuah pelajaran tentang kesabaran dalam berinvestasi.

Baca Juga: Nasihat Warren Buffett kepada orang tua dalam mengajari anak-anak soal uang

“Jika Anda tidak berpikir untuk memiliki saham selama 10 tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit,” jelasnya kepada Yahoo Finance. 

Buffett membeli saham Coca-Cola, salah satu kepemilikan terbesarnya, pada tahun 1988.

"Periode holding favorit kami adalah selamanya," katanya.

- Beli Saham Yang Anda Ketahui

Buffett berinvestasi di Coca-Cola sebagai penggemar dan konsumen setia produk tersebut.

Ketika Buffett menjadi murid investor terkenal Benjamin Graham, dia ingin belajar lebih banyak tentang sebuah perusahaan bernama GEICO di mana Graham menjadi ketuanya.

Baca Juga: 4 Rahasia hidup bahagia dari Bill Gates, sederhana dan mudah diterapkan banyak orang

Buffett naik kereta api ke markas GEICO dan diizinkan masuk oleh petugas kebersihan. Buffett mengadakan pertemuan dengan Lorimer Davison, satu-satunya orang yang bekerja hari itu.

Davison, yang akan menjadi CEO GEICO, menjawab pertanyaan Buffett dan memberinya pengetahuan yang dibutuhkan untuk kemudian berinvestasi di perusahaan asuransi.

Buffett percaya untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki penilaian yang wajar dan menguntungkan.

Prinsip Buffett, dia akan berinvestasi di perusahaan yang mudah dipahami model bisnisnya, pendapatan yang dapat diprediksi dan terbukti."Jangan pernah berinvestasi dalam bisnis yang tidak dapat Anda pahami."

Baca Juga: Bukan kekayaan, ini 5 rahasia hidup bahagia dari miliarder, Warren Buffett

Pada tahun 2016, Buffett berinvestasi di Apple Inc setelah bertahun-tahun menjauh dari sektor teknologi.

Buffett percaya bisnis Apple adalah yang terbaik di dunia dan penilaiannya tepat untuk memulai suatu posisi. Apple sekarang memegang saham dengan nilai terbesar dalam portofolio Berkshire Hathaway.

Meskipun prinsip investasi Buffett adalah membeli dan menahan saham selamanya, dia bersedia menjualnya jika valuasinya tidak sejalan dengan apa yang dia lihat di masa depan.

Baca Juga: Rahasia orang terkaya dunia Jeff Bezos lebih banyak melakukan hal benar

Buffett membeli saham maskapai penerbangan, industri yang dia hindari selama bertahun-tahun sebagai tidak menguntungkan, dan kemudian menjualnya pada awal 2020 selama pandemi. Buffett yakin industri maskapai penerbangan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih dan mungkin ada kelebihan pasokan pesawat.

Selanjutnya: Bukan kekayaan, ini 5 rahasia hidup bahagia dari miliarder, Warren Buffett



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×