CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bukan hasil rekayasa lab, WHO: Asal usul Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar


Rabu, 22 April 2020 / 06:05 WIB
Bukan hasil rekayasa lab, WHO: Asal usul Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar
ILUSTRASI. Logo WHO. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (21/4/2020) bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona baru berasal dari kelelawar di China akhir tahun lalu dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium.

Melansir Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada pekan lalu bahwa pemerintah AS berusaha untuk menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di Wuhan di China tengah.

"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus itu berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa seperti yang dikutip Reuters. "Mungkin saja, kemungkinan virusnya berasal dari hewan."

Baca Juga: WHO: Kebijakan pencabutan penguncian dari virus corona harus dilakukan bertahap

Tidak jelas bagaimana virus itu melompati penghalang spesies bagi manusia, tetapi "pasti" ada hewan inang perantara, tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, saat para ilmuwan masih meneliti asal-usul virus, pada saat ini, para ahli percaya bahwa Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar menjangkiti manusia melalui hewan perantara yang tidak diketahui.

Akan tetapi, sebuah survei Pew baru-baru ini menemukan hampir 30% warga Amerika mempercayai sesuatu yang lain - yaitu, teori konspirasi bahwa Covid-19 diciptakan oleh manusia di laboratorium. Dan hampir seperempat dari mereka yang disurvei percaya bahwa ada manusia yang menciptakan Covid-19 dengan sengaja.

Baca Juga: WHO: Melonggarkan penguncian bukanlah akhir dari epidemi, itu awal fase selanjutnya!

Melansir Vox.com, hasil jajak pendapat mungkin tampak mengejutkan, tetapi juga mencerminkan betapa sulitnya untuk menyampaikan informasi yang akurat tentang pandemi dengan jelas kepada mereka yang paling membutuhkannya.

Responden survei memiliki beberapa pandangan yang kontradiktif tetapi mengungkapkan tentang klaim virus corona. Survei Pew bertanya kepada 8.914 orang dewasa Amerika apakah mereka percaya jenis virus corona saat ini "muncul secara alami, dikembangkan secara sengaja di laboratorium, dibuat secara tidak sengaja di laboratorium, atau tidak benar-benar ada."

Baca Juga: Wabah corona telah menginfeksi lebih dari 2,3 juta orang, 159.000 meninggal

Hanya 43% yang memilih "muncul secara alami," sementara 23% dari mereka yang disurvei mengatakan virus itu dibuat secara sengaja oleh manusia. Adapun 6% lainnya mengatakan itu dibuat secara tidak sengaja, dan 1% mengatakan virus itu tidak benar-benar ada. Survei, yang dilakukan dari 10 hingga 16 Maret, memiliki margin kesalahan 1,6 persentase poin.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×