Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Sementara, dalam sebuah pernyataan Departemen Kesehatan Filipina mengklaim bahwa meningkatnya jumlah kasus virus corona disebabkan oleh peningkatan pengawasan dan pengetesan virus corona di masyarakat, yang sekarang menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara. Pihak Departemen Kesehatan Filipina tersebut mengatakan bahwa Filipina telah menguji 1,5 persen populasinya, sedangkan di Indonesia 0,34 persen.
Seorang internis di Rumah Sakit Dokter Manila, Anthony Leachon mengatakan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte terlalu cepat melonggarkan penerapan lockdown, tanpa memastikan bahwa pejabat lokal dapat melacak dan mengobati infeksi virus corona.
Baca juga: Inilah 7 kandidat vaksin virus corona yang perkembangannya paling maju
Leachon juga mengatakan bahwa masalah lainnya yang menjadi faktor lonjakan kasus virus corona adalah kurangnya kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien virus corona, yang terlambat diketahui. “Ketika kami menyadarinya, kasusnya terlalu besar untuk kami kendalikan dan pada saat kami juga kekurangan anggaran,” kata Leachon, mantan penasihat di satuan tugas virus korona pemerintah.
Pertempuran yang berlarut-larut melawan virus corona akan memberikan dampak lain bagi ekonomi Filipina. Berdasarkan laporan yang ada, saat ini Filipina mencatat rekor tinggi terhadap jumlah pengangguran dan penurunan tajam devisa negara atas banyaknya pekerja Filipina di luar negeri yang kehilangan pekerjaan juga. Hal tersebut, kemudian semakin membebani konsumsi swasta, yang mendorong sekitar dua pertiga dari PDB Filipina.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 di Filipina Tertinggi di Asia Tenggara, Salip Indonesia",
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca