Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Sejak jutaan tahun lalu, bakteri simbiotik hidup di dalam insang kerang lumpur yang tinggal di padang lamun di sepanjang pantai tropis, Florida. Bukannya menjadi benalu, bakteri memainkan peranan penting di dalam kelangsungan hidup kerang lumpur.
Sekedar info, lamun adalah kebun bibit yang penting untuk kehidupan biota laut. Selain itu, lamun juga bisa melindungi pantai dari badai serta naiknya permukaan air laut.
Baca Juga: Meningkatnya suhu permukaan Bumi mengancam kehidupan burung
Saat lamun terurai, tanaman tersebut memproduksi sulfida yang bisa meracuni kerang-kerang. Untungnya, bakteri (di dalam kerang) mengoksidasi senyawa sulfida menjadi sulfat yang tidak berbahaya untuk kerang.
Bakteri menggunakan energi untuk merubah karbon dioksida menjadi gula yang dapat dikonsumsi oleh kerang.
Barbara Campbell, Ilmuwan Universitas Clemson mengatakan proses simbiosis tersebut memungkinkan kerang dan bakteri untuk hidup di lingkungan yang kurang bagus.
"Semakin beragam simbionnya, berpeluang membuat ekosistem menjadi lebih sehat," kata Campbell. Sekedar info, Campbell mempelajari bagaimana organisme berinteraksi satu sama lain dan bagaimana mikrobioma mereka.
Penemuan ini bisa menjadi bekal untuk mendukung pertanian ikan dan lobster yang membutuhkan ekosistem yang sehat untuk berkembangbiak.
Para ilmuwan berencana untuk melakukan eksperimen tambahan untuk mengeksplorasi keragaman genetik kerang dan mikroba.
Baca Juga: Astronom buktikan Einstein benar, cahaya bisa dibelokkan benda besar
"Penelitian ini menekankan pada tingkat keanekaragaman mikroba yang tidak diketahui serta fleksibilitas dan pentingnya asosiasi inang-mikroba di habitat yang berbeda," kata Simon Malcomber, Direktur Program Divisi Lingkungan Biologi National Science Foundation.
Sekedar info, penelitian ini didukung oleh National Science Foundation.
Sumber : National Science Foundation