Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini, Rabu (7/12) mayoritas ditutup turun.
Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, koreksi ini terjadi setelah data Neraca Perdangangan China keluar mengecewakan, sehingga menghapus dampak dari sentimen positif pelonggaran lebih lanjut kebijakan pembatasan Covid-19 di China.
Ekspor dan Impor China di bulan November menciut dengan laju yang paling parah paling tidak dalam 2,5 tahun terakhir.
Lemahnya permintaan global, gangguan produksi akibat penularan virus Covid-19, dan kelesuan sektor properti menambah tekanan atas ekonomi negeri Panda tersebut.
Baca Juga: Lakukan Delisting, Begini Alasan Tunas Ridean (TURI)
Ekspor mengalami kontraksi 8,7% secara tahunan atau year-on-year (YoY) di bulan November, lebih buruk dari penurunan 0,3% YoY di bulan Oktober dan menandakan kinerja terburuk sejak Februari 2020. Investor mempunyai ekspektasi penurunan 3,5% YoY.
Impor anjlok 10,6% YoY, jauh lebih buruk dari estimasi penurunan 6,0% dan menyusul penurunan 0,7% YoY di bulan sebelumnya. Ini menandakan kontraksi selama dua bulan beruntun dan terburuk sejak Mei 2020.
Akibatnya, surplus Neraca Perdagangan menipis jadi US$ 69,84 miliar dari US$ 85,15 miliar di bulan Oktober. Realisasi ini menandakan surplus terkecil sejak bulan April ketika Shanghai berada di bawah kondisi lockdown.
Dari Australia, ekonomi negeri kanguru tersebut dilaporkan mengalami ekspansi 0,6% secara kuartalan dan 5,9% secara YoY pada kuartal ketiga 2022.
Realisasi ini lebih rendah dari estimasi 0,7% secara kuartalan dan 6,2% secara YoY, dan menyusul ekspansi 0,9% secara kuartalan dan 3,4% YoY di kuartal kedua 2022.
Baca Juga: Menimbang Prospek 7 Emiten Pembayar Dividen Interim Tahun Ini
Ini adalah pertumbuhan selama empat kuartal beruntun namun dengan laju yang paling lambat karena Konsumsi Rumah Tangga tumbuh melambat menjadi 1.1% dari sebelumnya 2.1% secara kuartalan.
Di India, bank sentral India atau Reserve bank of India (RBI) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 35 bps menjadi 6.25%.