Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia kembali menorehkan rekor tertinggi pada Kamis (21/8/2025), didorong penguatan saham tambang dan perbankan.
Investor kini menanti pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan suku bunga berikutnya.
Melansir Reuters, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,6% ke level 8.966,80 pada pukul 00.43 GMT, setelah sempat menyentuh rekor baru di 8.973,70 pada awal sesi.
Baca Juga: Bursa Asia Mixed Pada Perdagangan Kamis (21/8/2025) Pagi, Mayoritas Indeks Menguat
Sejauh bulan ini, indeks tersebut telah menguat 2,6% dan mencetak rekor berkali-kali, didukung perbaikan sentimen risiko akibat kombinasi pemangkasan suku bunga dan kinerja laba korporasi yang positif.
Investor global berfokus pada apakah Powell akan menahan ekspektasi pasar terkait pemangkasan suku bunga bulan depan saat berbicara di simposium Jackson Hole, menyusul laporan tenaga kerja AS yang lemah pada Juli.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 82% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September, menurut CME Fedwatch Tool.
Di Australia, fokus investor tertuju pada laporan kinerja emiten.
Baca Juga: Wall Street: Nasdaq dan S&P 500 Melemah, Investor Melepas Saham Teknologi
Saham James Hardie yang terdaftar di bursa Australia melanjutkan kejatuhan sejak Rabu, turun hingga 9,6% ke level A$28,92, terendah sejak 20 Januari 2023.
Produsen papan semen fiber itu sehari sebelumnya memperkirakan prospek suram untuk tahun fiskal 2026 dan memproyeksikan laba di bawah ekspektasi pasar.
Whitehaven Coal juga turun hingga 4,2% ke level terendah satu bulan di A$6,160, setelah melaporkan laba tahunan merosot lebih dari separuh.
Meski begitu, sektor pertambangan naik 1%, dengan saham BHP menguat 0,1% dan Rio Tinto naik 0,9%.
Sektor keuangan naik 0,3%, ditopang penguatan keempat bank besar Australia yang bergerak antara 0,1% hingga 0,7%.
Baca Juga: Lesunya Pasar Perumahan AS Turut Menyeret Produsen Fiber Semen Australia James Hardie
Dari Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 0,4% ke 13.126,80. Bank sentral Selandia Baru (RBNZ) mengatakan efek pemangkasan suku bunga terhadap perekonomian domestik berjalan lebih lambat dari perkiraan, sementara ancaman tarif menggerus kepercayaan bisnis dan konsumen.