kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa saham Asia jatuh akibat kekhawatiran wabah virus corona baru dari China


Selasa, 21 Januari 2020 / 11:52 WIB
Bursa saham Asia jatuh akibat kekhawatiran wabah virus corona baru dari China
ILUSTRASI. Seorang pria berjalan melewati layar listrik yang menunjukkan indeks pasar saham Nikkei dan Shanghai di luar pialang di Tokyo, Jepang, 1 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SYDNEY.  Bursa saham Asia turun lebih rendah pada perdagangan Selasa (21/1) dipicu kekhawatiran menyebarnya wabah virus corona baru yang jadi penyebab merebaknya pneumonia (penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan). Kondisi ini membuat pelaku pasar menghindari aset berisiko seperti saham.

Sebaliknya, obligasi safe-haven dan yen naik lebih tinggi karena investor diingatkan akan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh virus SARS pada tahun 2003, khususnya mengingat ancaman penularan ketika ratusan juta orang bepergian untuk liburan menjelang Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Fakta terkini penyebaran wabah virus corona baru di China

"Ini adalah perkembangan yang cukup esensial sehingga pasar akan memantaunya pada radar risiko, seolah-olah keadaan berubah kritis itu dapat memberikan pukulan besar bagi industri penerbangan dan pukulan knockout terhadap pariwisata lokal," kata Stephen Innes, ahli strategi pasar Asia Pasifik di AxiCorp seperti dilansir Reuters, Selasa (21/1).

Karena kehawatiran verus ini, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1%. Hong Kong, yang menderita parah selama wabah SARS, bursa sahamnya jatuh 2%.

Sementara, Nikkei Jepang kehilangan 0,8% dan Shanghai blue chips turun 1,5%, karena perusahaan penerbangan di bawah tekanan. Kondisi ini juga menyebar ke berjangka E-Mini untuk S&P 500 yang turun 0,4%, sementara EUROSTOXX 50 berjangka kehilangan 0,3%.

Baca Juga: Begini tips dari Kementerian Kesehatan agar terhindar dari virus corona

Kekhawatiran investor juga bertambah setelah Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya, sebagian besar disebabkan penurunan tajam  ekonomi India dan pasar negara berkembang lainnya.

Namun muncul sedikit kelegaan ketika Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan gencatan senjata atas usulan pajak digital.

Baca Juga: Gara-gara aksi demonstrasi, Moodys pangkas peringkat utang Hong Kong

Keduanya sepakat untuk menunda perang tarif potensial sampai akhir tahun, kata sumber diplomatik Prancis.

Trump akan menyampaikan pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Selasa nanti, dan perdagangan dan tarif bisa menjadi agenda.




TERBARU

[X]
×