kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.639   69,00   0,42%
  • IDX 8.014   5,27   0,07%
  • KOMPAS100 1.118   1,66   0,15%
  • LQ45 811   2,14   0,26%
  • ISSI 277   0,70   0,25%
  • IDX30 422   1,46   0,35%
  • IDXHIDIV20 485   2,28   0,47%
  • IDX80 123   0,26   0,21%
  • IDXV30 132   0,28   0,21%
  • IDXQ30 135   0,43   0,32%

Calon PM Jepang Takaichi Usulkan Pemotongan Pajak Penghasilan dan Bantuan Tunai


Jumat, 19 September 2025 / 14:22 WIB
Calon PM Jepang Takaichi Usulkan Pemotongan Pajak Penghasilan dan Bantuan Tunai
ILUSTRASI. Politikus senior Jepang, Sanae Takaichi, resmi menyatakan niatnya maju dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP). REUTERS/Issei Kato/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Politikus senior Jepang, Sanae Takaichi, resmi menyatakan niatnya maju dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang akan digelar pada 4 Oktober 2025. Kontestasi ini akan menentukan pengganti Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang telah menyatakan mundur.

Jika berhasil memenangkan persaingan, Takaichi berpotensi mencatat sejarah sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang.

Fokus Kebijakan Ekonomi: Pemotongan Pajak dan Bantuan Tunai

Dalam dokumen visi dan misinya, Takaichi menyampaikan rencana untuk menggabungkan pemotongan pajak penghasilan dengan bantuan tunai langsung kepada rumah tangga.

Baca Juga: Bank of Japan Tahan Suku Bunga, Mulai Jual Aset Berisiko untuk Akhiri Stimulus

Ia juga berjanji untuk menghapus pajak tambahan atas bensin secepat mungkin serta memperluas hibah kepada pemerintah daerah.

Langkah ini dinilai sejalan dengan pandangan Takaichi yang selama ini dianggap sebagai “fiscal dove”, yaitu cenderung mendukung stimulus fiskal guna menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan.

Regulasi Investasi Asing dan Kepemilikan Properti

Selain isu domestik, Takaichi berencana membentuk komite investasi asing untuk memperkuat mekanisme penyaringan investasi ke Jepang.

Ia juga membuka opsi pembatasan yang lebih ketat terhadap pembelian properti oleh warga asing, sebuah topik yang semakin mendapat perhatian di tengah kekhawatiran hilangnya kontrol atas aset strategis nasional.

Sikap terhadap Kebijakan Moneter

Takaichi secara terbuka menentang kebijakan kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ) dan justru mendorong peningkatan belanja pemerintah guna mendorong inflasi yang stabil dan pertumbuhan ekonomi.

Sikap ini disampaikan setelah rapat dua hari BOJ yang memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5%, meski dua anggota dewan mendesak agar stimulus moneter segera dikurangi.

Baca Juga: Inflasi Inti Jepang Melambat pada Agustus, Namun Masih di Atas Target BOJ

Menurut laporan Nikkei, Takaichi juga akan mendorong penurunan bertahap rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sebagai bagian dari strategi fiskal jangka panjang.

Respons Pasar dan Tantangan Politik

Analis dari Mizuho Securities menilai, pernyataan Takaichi berpotensi meredakan tekanan jual pada obligasi Jepang maupun yen jika ia tidak lagi memprioritaskan wacana penghapusan pajak konsumsi untuk makanan, mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar, maupun mendukung kebijakan yen lemah seperti yang pernah ia usung sebelumnya.

Meski demikian, investor masih menunggu kepastian dari konferensi pers Takaichi pada Jumat (19/9) yang akan menjadi panggung utama untuk menjelaskan detail program ekonominya.

Selanjutnya: Groundbreaking Proyek EV Baterai Antam-IBC dengan Huayou Ditarget November 2025

Menarik Dibaca: Promo JSM Indomaret Periode 19-21 September 2025, Kecap Bango-Rinso Diskon 20%




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×