Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo kembali mendesak China untuk memberikan dunia akses ke laboratorium virologi di Wuhan menyusul pandemi virus corona baru.
Menurut Pompeo, seluruh dunia perlu memahami, bagaimana pandemi virus corona bisa berasal dari Wuhan, dan China memiliki kewajiban untuk menjadikannya transparan.
Hubungan antara AS dan Cina telah memburuk secara signifikan sejak meletusnya wabah virus corona, yang kini telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia dan terdeteksi berasal dari Wuhan.
Baca Juga: Beijing turunkan level tanggap darurat, orang tidak wajib pakai masker
Washington dan Beijing telah bersitegang soal penanganan pandemi, dengan Pompeo pekan lalu mengatakan, AS "sangat percaya" China gagal melaporkan wabah secara tepat waktu dan kemudian menutupi betapa bahayanya virus corona.
“Kami masih belum mendapatkan akses, dunia belum mendapatkan akses ke WIV (Institut Virologi Wuhan). Kami tidak tahu persis, dari mana virus ini berasal," kata Pompeo dalam konferensi pers, Rabu (28/4), seperti dikutip Reuters.
Dia menegaskan, kekhawatiran AS terhadap keamanan laboratorium di China tetap ada.
"Ada beberapa laboratorium yang terus melakukan pekerjaan, kami pikir, pada patogen menular di China hari ini, dan kami tidak tahu apakah mereka beroperasi pada tingkat keamanan untuk mencegah hal ini terjadi lagi," ujar Pompeo.
Baca Juga: Donald Trump: Kami tidak senang dengan China atas pandemi virus corona
“Partai Komunis Tiongkok memberi tahu kami bahwa mereka ingin menjadi mitra kami. Ada kewajiban berkelanjutan dari pihak mitra terpercaya untuk berbagi informasi ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan, pemerintahnya sedang menyelidiki, apakah wabah virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, tempat virus itu muncul.
Klaim-klaim itu sebenarnya tidak memiliki dasar," kata Yuan Zhiming, Direktur Institut Virologi Wuhan kepada Reuters, yang juga menolak teori-teori lab-nya secara tidak sengaja melepaskan virus corona untuk tujuan penelitian.
Baca Juga: Kasus corona tembus 1 juta, Trump: Pengujian kami sangat jauh lebih baik
Sebuah kolom opini Washington Post bulan ini menyebutkan, Departemen Luar Negeri AS pada 2018 memperingatkan dalam kabel diplomatik tentang kelemahan keselamatan dan manajemen laboratorium Wuhan.
Sebagian besar ilmuwan sekarang mengatakan, virus corona baru berasal dari satwa liar, dengan kelelawar dan trenggiling teridentifikasi sebagai spesies inang yang mungkin.