Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Beberapa warga Beijing khawatir bahwa kota itu mengarah lebih dekat ke lockdown, menggemakan larangan ketat pada gerakan awal tahun ini di kota Wuhan, di mana coronavirus baru pertama kali terdeteksi di pasar makanan laut pada bulan Desember.
"Yang saya khawatirkan adalah apakah akan ada respons tingkat satu seperti sebelumnya, sehingga tidak mungkin bagi orang untuk bekerja," kata seorang pekerja sektor media berusia 23 tahun yang menyebut nama keluarga sebagai Wang.
Baca Juga: Konflik kian nyata di Laut China Selatan, jarak kapal perang AS-China hanya 100 meter
Wabah Beijing telah ditelusuri ke pusat makanan besar-besaran Xinfadi di barat daya kota tempat ribuan ton sayuran, buah, dan daging diperdagangkan setiap hari. Xinfadi jauh lebih besar daripada pasar makanan laut Wuhan, dari mana virus menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 8 juta orang.
Media pemerintah mengutip para ahli yang mengatakan wabah terbaru di Beijing berbeda dari Wuhan karena kasus-kasus dilokalisasi dan sumber infeksi jelas, memungkinkan pihak berwenang untuk lebih mudah mengendalikan situasi.
Namun, provinsi Hebei, Liaoning, Sichuan dan Zhejiang semuanya telah melaporkan kasus baru terkait dengan Xinfadi, provinsi terkemuka yang khawatir tentang penularan untuk memberlakukan persyaratan karantina pada pengunjung dari Beijing.
Heilongjiang, yang baru-baru ini membuat wabah lokal di bawah kendali, mengatakan akan memberlakukan karantina selama 21 hari pada orang-orang yang telah melakukan kontak dengan Xinfadi atau memiliki sejarah tempat tinggal di daerah berisiko menengah hingga tinggi di Beijing.
Provinsi timur laut mengatakan setiap pelancong lain dari Beijing akan dikarantina di lokasi terpusat hingga tiga hari, diikuti oleh 14 hari isolasi diri.
Pihak berwenang di wilayah China Makau, pusat kasino terbesar di dunia, mengatakan orang yang telah ke Beijing dalam dua minggu setelah tiba di Makau akan dikarantina selama 14 hari di lokasi yang ditentukan.
