Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan keuangan yang dipimpin oleh Asosiasi Industri Pasar dan Keuangan (SIMFA) telah menyusun rencana darurat mereka dan mengambil tindakan pencegahan di tengah penyebaran virus corona di pusat keuangan New York.
Mengutip Reuters, Minggu (8/3), ada beberapa opsi yang akan dilakukan industri keuangan di New York untuk mengantisipasi penyebaran virus ini.
Operasi Cadangan
Mulai pekan lalu, perusahaan-perusahaan menguji dan meluncurkan aspek-aspek rencana kesinambungan bisnis mereka dalam upaya untuk mengurangi risiko penyakit dan menempatkan sedikit staf atau menghentikan perjalanan ke luar kota bagi para staf. Langkah tersebut termasuk meminta staf untuk bekerja dari rumah, memecah tim dan memindahkan beberapa tim ke lokasi alternatif.
Baca Juga: Saham teknologi AS berguguran, investor ambil untung karena cemas wabah corona
Pekan lalu, JPMorgan Chase & Co menjadi bank pertama yang mengaktifkan rencana darurat dan membagi staf trading dan marketing di New York dan di New Jersey.
Morgan Stanley juga memindahkan sebagian staf trading dan marketing-nya yang berbasis di New York ke lokasi di dekat Westchester County, New York, serta meminta beberapa tim bekerja dari rumah mulai Senin hari ini, menurut laporan Reuters pekan lalu.
Menurut situs web SIMFA, bank akan menguji telekomunikasi di rumah, internet dan kapasitas jaringan pribadi virtual pekerja dan sistem lain yang diperlukan untuk mendukung aktivitas jarak jauh, termasuk antarmuka dengan bursa efek. Bank juga menilai kesiapan mitra pihak ketiga mereka seperti vendor teknologi.
Pembatasan perjalanan
Banyak bank termasuk JPMorgan, Citigroup dan Morgan Stanley memberlakukan berbagai batasan perjalanan. Termasuk membatalkan atau melarang perjalanan ke titik penyebaran virus corona, membatasi perjalanan ke luar negeri yang tidak penting dan membatasi ukuran pertemuan internal dan eksternal.
Beberapa bank mengharuskan individu untuk bekerja jarak jauh selama 14 hari setelah mereka kembali dari daerah yang terkena dampak, dan juga meminta pengunjung untuk mengungkapkan jika mereka baru-baru ini bepergian ke titik penyebaran virus corona.
Bulan lalu misalnya, markas besar Goldman Sachs Group Inc di New York meminta para tamu yang baru-baru ini bepergian ke China atau melakukan kontak dekat dengan seseorang yang melakukan perjalanan ke China untuk menjadwal ulang pertemuan mereka.
Baca Juga: S&P proyeksi kerugian Asia Pasifik capai US$ 211 miliar akibat virus corona
Kesehatan dan higienis
Lembaga keuangan juga mendesak karyawan dan pengunjung untuk mengikuti tindakan pencegahan dasar terhadap virus seperti yang disarankan oleh WHO.
Termasuk sering mencuci tangan, menjaga jarak sosial seperti membatalkan acara dan memindahkan meja lebih jauh, menutupi batuk dan bersin, menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut dan menahan diri untuk berjabat tangan ketika menyapa orang.
Karyawan juga diminta untuk tinggal di rumah jika merasakan gejala sakit.