kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Cemas gelombang ketiga Covid-19, warga Malaysia tolak bazaar Ramadan


Rabu, 01 April 2020 / 04:33 WIB
Cemas gelombang ketiga Covid-19, warga Malaysia tolak bazaar Ramadan


Sumber: The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PETALING JAYA. Warga Malaysia menyerukan agar pelaksanaan bazaar Ramadan tahunan dibatalkan. Alasannya, masyarakat khawatir terhadap virus Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang di Negeri Jiran itu selama beberapa pekan terakhir.

Melansir The Star, pengguna media sosial di Malaysia telah menyatakan ketakutan mereka bahwa kemungkinan gelombang ketiga kasus Covid-19 dapat terjadi jika pihak berwenang memberi lampu hijau untuk bazaar Ramadan.

Beberapa bahkan mengatakan bahwa jika diadakan, bazaar Ramadan bisa membuat upaya yang dilakukan oleh para frontliner selama pembatasan pergerakan (MCO) 28 hari menjadi sia-sia.

Baca Juga: Ini tip hindari pertengkaran suami istri dari Malaysia yang tuai kritik

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jarak sosial bisa terjadi!" kata Azni Zain Ahmed.

Pengguna Facebook Donald Vincent menunjukkan bahwa membeli makanan di pasar-pasar Ramadan merupakan kemewahan, karena orang Malaysia dapat memilih untuk menyiapkan makanan mereka sendiri di rumah sebagai gantinya.

“Ini adalah kemewahan, bukan keharusan. Biarkan pasar dan bahan makanan terbuka untuk hal-hal penting. Mari tegakkan Perintah Kontrol Gerakan (MCO),” katanya seperti dikutip The Star.

Baca Juga: Malaysia lockdown, Wapres: Pemerintah siap kirimkan bantuan untuk TKI di Malaysia

Pandangan serupa dibagikan oleh Bobby Tan, yang mengatakan bahwa keragu-raguan oleh pihak berwenang dapat menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 setelah MCO berakhir. Dia menambahkan bahwa hal itu dapat membuat upaya yang dilakukan oleh frontliners menjadi sia-sia.

"Apakah pihak berwenang siap memikul tanggung jawab jika insiden lain memulai gelombang ketiga kasus Covid-19," tambah Siew Ping Tog.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×