kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

CEO AirAsia Optimistis, Perjalanan Internasional akan Tetap Tumbuh di Tengah Omicron


Selasa, 11 Januari 2022 / 13:42 WIB
CEO AirAsia Optimistis, Perjalanan Internasional akan Tetap Tumbuh di Tengah Omicron
ILUSTRASI. CEO Grup AirAsia Tony Fernandes saat wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 September 2020.


Sumber: CNBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. CEO AirAsia Tony Fernandes tetap optimistis, peningkatan perjalanan internasional akan terjadi, meskipun pertumbuhannya akan diperlambat oleh penyebaran virus corona varian Omicron.

Dalam wawancaranya dengan program CNBC Squawk Box Asia pada Senin (10/1), Tony percaya, saat ini adalah awal dari kebangkitan bisnis perjalanan. Ia juga menyoroti pemulihan telah dimulai dengan nyata.

"Hal baiknya adalah, pada waktu yang sama di tahun lalu, kami tidak memiliki pesawat yang terbang. Sekarang, armada domestik kami mulai terbang di Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Permintaan telah sangat, sangat kuat," kata Tony.

Lebih lanjut, Tony memprediksikan, perjalanan internasional akan kembali ke level pra-Covid sekitar enam bulan setelah perbatasan dibuka kembali. Ia berharap, perbatasan akan mulai dibuka kembali pada Maret.

Kemunculan varian Omicron akhir tahun lalu mendorong beberapa negara, termasuk Thailand dan India, untuk memberlakukan kembali pembatasan untuk beberapa kedatangan. Padahal sebelumnya, serangkaian aturan tentang perjalanan bebas karantina di Asia mulai banyak diterapkan tahun lalu.

Baca Juga: AirAsia Group Siap Berganti Nama Jadi Capital A, Tinggal Tunggu Restu Pemegang Saham

Tony juga masih mengamati situasi China dalam pembukaan kembali perbatasan dan perjalanan internasional, karena negara tersebut masih mengupayakan kebijakan zero-Covid.

Di momen yang berbeda, Tony sempat mengatakan, bisnis ride-hailing perusahaannya telah berjalan sangat baik dan jauh melebihi harapan sejak diluncurkan pada Agustus 2021.

"Strategi AirAsia adalah persis sama dengan yang digunakan ketika perusahaan memasuki pasar penerbangan murah tahun lalu. Efisiensi tinggi yang menghasilkan harga yang lebih rendah bagi konsumen," kata Tony, seperti dikutip CNBC.

Muncul terlambat di pasar ride-hailing memberikan keuntungan sendiri bagi AirAsia Ride. Perusahaan ini kini tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk penelitian, pengembangan, atau teknologi, karena bisa mengamati pesaingnya yang sudah ada.

AirAsia Ride juga mengakuisisi bagian dari operasi start-up Indonesia, Gojek, di Thailand.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×