kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CEO AirAsia Optimistis, Perjalanan Internasional akan Tetap Tumbuh di Tengah Omicron


Selasa, 11 Januari 2022 / 13:42 WIB
CEO AirAsia Optimistis, Perjalanan Internasional akan Tetap Tumbuh di Tengah Omicron
ILUSTRASI. CEO Grup AirAsia Tony Fernandes saat wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 September 2020.


Sumber: CNBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. CEO AirAsia Tony Fernandes tetap optimistis, peningkatan perjalanan internasional akan terjadi, meskipun pertumbuhannya akan diperlambat oleh penyebaran virus corona varian Omicron.

Dalam wawancaranya dengan program CNBC Squawk Box Asia pada Senin (10/1), Tony percaya, saat ini adalah awal dari kebangkitan bisnis perjalanan. Ia juga menyoroti pemulihan telah dimulai dengan nyata.

"Hal baiknya adalah, pada waktu yang sama di tahun lalu, kami tidak memiliki pesawat yang terbang. Sekarang, armada domestik kami mulai terbang di Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Permintaan telah sangat, sangat kuat," kata Tony.

Lebih lanjut, Tony memprediksikan, perjalanan internasional akan kembali ke level pra-Covid sekitar enam bulan setelah perbatasan dibuka kembali. Ia berharap, perbatasan akan mulai dibuka kembali pada Maret.

Kemunculan varian Omicron akhir tahun lalu mendorong beberapa negara, termasuk Thailand dan India, untuk memberlakukan kembali pembatasan untuk beberapa kedatangan. Padahal sebelumnya, serangkaian aturan tentang perjalanan bebas karantina di Asia mulai banyak diterapkan tahun lalu.

Baca Juga: AirAsia Group Siap Berganti Nama Jadi Capital A, Tinggal Tunggu Restu Pemegang Saham

Tony juga masih mengamati situasi China dalam pembukaan kembali perbatasan dan perjalanan internasional, karena negara tersebut masih mengupayakan kebijakan zero-Covid.

Di momen yang berbeda, Tony sempat mengatakan, bisnis ride-hailing perusahaannya telah berjalan sangat baik dan jauh melebihi harapan sejak diluncurkan pada Agustus 2021.

"Strategi AirAsia adalah persis sama dengan yang digunakan ketika perusahaan memasuki pasar penerbangan murah tahun lalu. Efisiensi tinggi yang menghasilkan harga yang lebih rendah bagi konsumen," kata Tony, seperti dikutip CNBC.

Muncul terlambat di pasar ride-hailing memberikan keuntungan sendiri bagi AirAsia Ride. Perusahaan ini kini tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk penelitian, pengembangan, atau teknologi, karena bisa mengamati pesaingnya yang sudah ada.

AirAsia Ride juga mengakuisisi bagian dari operasi start-up Indonesia, Gojek, di Thailand.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×