kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita tragis kematian pria kulit hitam George Floyd di dengkul polisi Minneapolis


Sabtu, 30 Mei 2020 / 11:28 WIB
Cerita tragis kematian pria kulit hitam George Floyd di dengkul polisi Minneapolis
ILUSTRASI. New York Police Department officers detain a person after a bus was blocked during a protest over the killing of George Floyd in Minneapolis, in Brooklyn, New York, U.S. in this picture obtained from social media video May 29, 2020. BRIAN GRESKO /via REUT


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

Apa yang terjadi dalam penangkapan?

Petugas polisi mencurigai Floyd menggunakan uang kertas $20 palsu dan polisi berusaha memasukkannya ke dalam kendaraan polisi ketika dia jatuh ke tanah, memberi tahu mereka bahwa dia sesak.

Menurut polisi, ia secara fisik melawan petugas dan diborgol.

Video kejadian tidak menunjukkan bagaimana konfrontasi dimulai. Tetapi seorang perwira kulit putih dapat dilihat dengan lututnya di leherĀ  Floyd, menjepitnya ke bawah.

Baca Juga: Protests flare across America, arrest of Minneapolis police officer fails to appease

Floyd dapat terdengar mengatakan "tolong, aku tidak bisa bernapas" dan "jangan bunuh aku".

Seorang mantan pemilik klub malam setempat mengatakan, Chauvin dan Floyd pernah bekerja sebagai penjaga di tempatnya di Minneapolis selatan hingga tahun lalu. Meskipun tidak jelas apakah mereka saling kenal.

Apa yang dikatakan jaksa?

Jaksa Wilayah Hennepin, Mike Freeman mengatakan Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua.

Freeman mengatakan akan memroses kasus ini secepatnya setelah bukti telah diberikan kepadanya. "Sejauh ini, kasus ini yang tercepat yang pernah kami tuntut dari seorang polisi," katanya.

Menurut pengaduan, Chauvin bertindak dengan "pikiran bejat, tanpa memperhatikan kehidupan manusia".




TERBARU

[X]
×