Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank sentral China akan memangkas suku bunga dan rasio persyaratan cadangan atau the reserve requirement ratio (RRR) pada tahun depan. Demikian dilaporkan 21st Century Business Herald, mengutip Wang Xin, direktur biro penelitian di bawah People’s Bank of China (PBOC) yang dikutip Reuters, Sabtu (14/12).
"Bank sentral China akan meningkatkan intensitas pasokan moneter dan kredit," kata Wang menurut laporan tersebut. Ada ruang untuk lebih mengurangi RRR — jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan — dari tingkat rata-rata saat ini sebesar 6,6%.
Kondisi pembiayaan untuk ekonomi riil juga akan lebih longgar, kata Wang dalam laporan tersebut. Ekspansi kredit China secara tak terduga melambat pada bulan November karena permintaan pinjaman menurun, angka-angka menunjukkan pada hari Jumat, menandakan peningkatan tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Konflik Filipina - China Makin Panas, China Sebut Manila Disuruh AS Bikin Kisruh
Para pemimpin tertinggi China mengisyaratkan minggu ini bahwa mereka akan mengadopsi stimulus yang lebih kuat untuk meningkatkan pertumbuhan dan lebih fokus pada konsumsi di tahun mendatang.
Pada tahun 2025, Tiongkok akan meningkatkan rasio defisit fiskal dan skala defisit serta menerbitkan lebih banyak obligasi pemerintah khusus jangka panjang dan obligasi khusus pemerintah daerah, demikian dilaporkan CCTV, mengutip Han Wenxiu, wakil direktur di Kantor Komisi Urusan Keuangan dan Ekonomi Pusat, yang menghadiri acara yang sama.
Rincian kebijakan makro yang lebih "proaktif dan menjanjikan" akan diperkenalkan pada sesi pleno tahunan Kongres Rakyat Nasional dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok.
Han mengharapkan ekonomi China tumbuh sekitar 5% tahun ini, sesuai dengan target resmi.