Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Menurut DSCA, penjualan torpedo itu untuk melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS, dengan mendukung "upaya berkelanjutan Taiwan untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel".
Pengumuman penjualan torpedo itu keluar pada hari yang sama pelaantikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk masa jabatan keduanya, dengan mengatakan, dia sangat menolak klaim kedaulatan China.
China menjawab pernyataan Tsai itu dengan menyatakan, "penyatuan kembali" tidak bisa dihindari dan tidak akan pernah mentolerir kemerdekaan Taiwan.
Baca Juga: Kapal Induk AS Theodore Roosevelt akan berlayar pekan depan tantang provokasi China
China telah meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan sejak Tsai memenangkan pemilihan presiden pada Januari lalu. Tiongkok menerbangkan jet tempur ke ruang udara pulau itu dan kapal perang mereka berlayar di sekitar Taiwan.
China memandang Tsai sebagai separatis yang bertekad meraih kemerdekaan formal untuk Taiwan. Tsai mengatakan, Taiwan adalah negara merdeka yang dia sebut sebagai Republik China, dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok.