kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

China: Beijing dan Moskow Harus Memperkuat Koordinasi di Asia Pasifik


Kamis, 29 Februari 2024 / 07:33 WIB
China: Beijing dan Moskow Harus Memperkuat Koordinasi di Asia Pasifik
ILUSTRASI. Beijing mengatakan, China dan Rusia harus memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam urusan Asia Pasifik. REUTERS/Jason Lee


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (28/2/2024) mengatakan, China dan Rusia harus memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam urusan Asia Pasifik dan bersama-sama menjaga keamanan, stabilitas, dan pembangunan regional.

Mengutip Reuters, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Sun Weidong, yang berada di Moskow pada hari Senin dan Selasa untuk melakukan pembicaraan mengenai hubungan bilateral, mengatakan China dan Rusia harus memainkan peran yang lebih baik sebagai jangkar stabilitas dalam perubahan keadaan abad ini.

Sun menegaskan, China siap untuk terus memperkuat koordinasi strategis antara kedua belah pihak dalam platform multilateral internasional.

Pembicaraan Sun di Moskow mencakup Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), yakni sebuah organisasi politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan internasional Eurasia yang didirikan oleh Tiongkok dan Rusia pada tahun 2001. Ia juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Baca Juga: Rusia Larang Ekspor Bensin Mulai 1 Maret, Berlaku Selama 6 Bulan

Baik Tiongkok dan Rusia bertukar pandangan mengenai krisis Ukraina dan situasi di semenanjung Korea, serta masalah internasional dan regional lainnya. Namun pernyataan kementerian tersebut tidak memberikan rincian mengenai diskusi tersebut.

Sun mengatakan, China mendukung Rusia untuk menjadi presiden BRICS tahun ini. Rusia mengambil alih kursi kepresidenan pada tahun 2024 atas permintaan Brasil, dan berencana mengadakan KTT BRICS di kota Kazan pada bulan Oktober.

Baca Juga: Sekitar 25 Negara Dikabarkan Mengantre untuk Bergabung dengan BRICS

Negara-negara berkembang yang tergabung dalam blok BRICS meliputi Tiongkok, Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×