kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China berharap AS juga undang WHO untuk melakukan penelusuran asal usul virus corona


Rabu, 03 Februari 2021 / 06:15 WIB
China berharap AS juga undang WHO untuk melakukan penelusuran asal usul virus corona
ILUSTRASI. China berharap AS undang pakar WHO untuk melakukan penelitian penelusuran sumber virus corona baru di negaranya. REUTERS/Aly Song


Sumber: Xinhua | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Selasa (2/2/2021) menyatakan harapannya agar pemerintah AS mengundang pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penelitian penelusuran sumber virus corona baru di Amerika Serikat.

Melansir Xinhua, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin membuat pernyataan itu pada konferensi pers setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pengaturan China untuk para ahli WHO tidak transparan.

Menurut Wang, sejak wabah pandemi, China selalu menjalin komunikasi dan kerja sama yang erat dengan WHO tentang masalah penelusuran sumber secara terbuka dan transparan. Dia menambahkan bahwa kunjungan pakar WHO ke China merupakan bagian dari kerja sama penelitian ilmiah global di penelusuran sumber. Pemerintah China telah memberikan dukungan dan bantuan yang kuat untuk tujuan ini.

"Pakar China telah berbagi sejumlah besar informasi dan hasil penelitian dengan rekan mereka dan melakukan beberapa putaran pertukaran mendalam tentang masalah ilmiah yang menjadi perhatian bersama. WHO dan pakar internasional membuat komentar positif tentang ini," kata Wang seperti yang dikutip Xinhua.

Baca Juga: China pangkas kasus corona ke angka terendah, berkat mengunci banyak kota

Pelacakan sumber virus adalah masalah ilmiah yang kompleks yang melibatkan banyak negara dan tempat. Banyak petunjuk, laporan, dan penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebar di banyak bagian dunia sejak paruh kedua tahun 2019, tambah Wang.

Dia mengutip contoh laporan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, yang mengatakan antibodi Covid-19 ditemukan dalam sampel darah dari donor darah rutin yang dikumpulkan pada Desember 2019 di Amerika Serikat.

Baca Juga: Hati-hati! Vaksin virus corona palsu beredar, China tangkap 80 tersangka pemalsu

Ini berarti infeksi Covid-19 mungkin terjadi di AS pada saat itu, lebih awal dari kasus resmi pertama negara itu pada 21 Januari 2020, katanya.

“Diharapkan pihak AS akan mengambil sikap positif, ilmiah dan kooperatif serta menjaga transparansi masalah penelusuran sumber virus, seperti yang telah dilakukan China, dan mengundang pakar WHO untuk melakukan penelitian penelusuran sumber di Amerika Serikat, sehingga dapat memberikan kontribusi positif untuk kerjasama anti-epidemi internasional dan penelusuran sumber ilmiah," katanya.

Selanjutnya: Kapan antibodi bekerja setelah divaksin Covid-19? Ini penjelasan WHO




TERBARU

[X]
×