Sumber: Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan harapannya agar Amerika Serikat (AS) bisa segera kembali ke kesepakatan nuklir Iran yang ditinggalkannya pada tahun 2018 lalu.
Dilansir dari Xinhua (24/2), Wang Wenbin yakin bahwa kembalinya AS ke kesekapakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dan pencabutan sanksi terhadap Iran memegang kunci untuk memecahkan kebuntuan mengenai masalah nuklir Iran.
Terhitung sejak hari Selasa (23/2) kemarin, Iran mulai membatasi inspeksi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Menyusul keputusan tersebut menteri luar negeri Prancis, Jerman, dan Inggris mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan mereka sangat menyesali langkah Iran.
"China sangat mementingkan masalah nuklir Iran. Kami selalu secara aktif mempromosikan proses penyelesaian politik dan diplomatik yang relevan, dan menegakkan rezim non-proliferasi nuklir internasional serta perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, seperti dikutip dari Xinhua.
Baca Juga: Netanyahu: Israel akan lakukan segala cara agar Iran tidak mendapat senjata nuklir
Dalam pertemuan para menteri luar negeri tentang masalah nuklir Iran pada Desember tahun lalu China menekankan bahwa semua pihak harus teguh menjaga JCPOA.
Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi yang mewakili China saat itu berharap semua pihak bisa menyelesaikan perbedaan secara adil dan obyektif.
Lebih lanjut, ia mendorong AS untuk segera kembali ke kesepakatan nuklir Iran tanpa syarat sehingga bisa menangani masalah keamanan regional dengan benar.
Sejauh ini China berharap bahwa pemahaman yang relevan akan diterapkan dengan disiplin, dan meminta semua pihak yang terlibat dalam JCPOA untuk memainkan perannya secara maksimal.
JCPOA atau kesepakatan nuklir Iran ditandatangani oleh Iran dan kelompok negara P5+1, yaitu China, Prancis, Rusia, Inggris, AS, plus Jerman serta Uni Eropa.