kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China blokir impor daging babi dan olahannya dari Jerman


Sabtu, 12 September 2020 / 19:48 WIB
China blokir impor daging babi dan olahannya dari Jerman


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. China melarang adanya impor daging babi dan produk olahan babi dari Jerman setelah mengonfirmasi kasus pertama demam babi Afrika terhadap babi hutan pekan lalu. Jerman merupakan pemasok daging babi ketiga terbesar ke China.

Keputusan memblokir impor daging babi dari Jerman, terjadi di tengah upaya China berupaya mengatasi kekurangan daging di negeri Panda tersebut, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, setelah epidemi penyakit babi yang mematikan.

Mengutip Reuters, Sabtu (12/9), larangan tersebut, yang diumumkan oleh badan bea cukai China dan kementerian pertaniannya, telah diantisipasi secara luas mengingat sejarah Beijing yang bergerak cepat untuk menerapkan larangan dalam kasus seperti itu.

Langkah ini diharapkan menguntungkan pemasok utama lainnya seperti Amerika Serikat, Spanyol, Kanada, dan Brasil. Hog futures AS naik pada hari Kamis dan Jumat karena mengantisipasi penghentian perdagangan Jerman dengan China.

Baca Juga: Rekor lagi, impor daging babi di China bulan Juli capai 430.000 ton

China adalah pembeli daging babi terbesar di dunia dan telah mencatatkan rekor volume tahun ini setelah produksinya turun hampir 20% dalam enam bulan pertama.

Jerman mengekspor sekitar 158.000 ton daging babi senilai 424 juta euro (US$ 501,6 juta) ke China antara Januari dan April 2020, dua kali lipat tonase pada periode yang sama pada 2019, kata kantor statistik nasional Jerman.

Peternak Jerman pada hari Jumat mendesak China  agar tidak melarang impor daging babi mereka.  Kementerian pertanian Jerman tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Selanjutnya: Ada flu babi Afrika, produksi daging babi China di kuartal II-2020 hanya 9,6 juta ton




TERBARU

[X]
×