Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Tiongkok akan melanjutkan impor lobster hidup Australia pada akhir tahun ini. Ini seolah memangkas persoalan perdagangan bilateral yang pernah merugikan eksportir Australia lebih dari 20 miliar dolar Australia (US$ 13 miliar) per tahun.
Perdana Menteri Anthony Albanese membuat pengumuman tersebut setelah bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang di sela-sela pertemuan puncak Asia Tenggara di Vientiane, Laos. Larangan terhadap lobster tersebut merupakan yang terakhir dari serangkaian hambatan perdagangan resmi dan tidak resmi yang telah disetujui Beijing untuk dicabut.
“Ini tentu saja akan tepat waktu untuk Tahun Baru Imlek dan ini akan disambut baik oleh orang-orang yang terlibat dalam industri lobster hidup,” ujarnya.
Albanese telah memberikan jaminan bahwa hubungan dengan Tiongkok telah ditingkatkan tanpa mengorbankan kepentingan Australia. Beijing tidak senang dengan pembatasan yang diberlakukan Australia terhadap beberapa investasi Tiongkok karena masalah keamanan.
“Yang penting adalah teman-teman dapat berdiskusi secara langsung. Itu tidak menyiratkan persetujuan, itu tidak menyiratkan kepatuhan dan saya akan selalu mewakili kepentingan nasional Australia. Itulah yang saya lakukan hari ini; itu adalah pertemuan yang sangat konstruktif,” kata Albanese.
Baca Juga: Larangan China Atas Aktivitas Impor dari Australia, Mengungkit Harga Batubara Kokas
Sayangnya kedutaan Besar Tiongkok di Australia tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Kamis.
Ekspor lobster Australia ke Tiongkok bernilai AU$ 700 juta (US$ 470 juta) pada tahun 2019. Kemudian tahun 2020 lalu, Beijing mengakhiri perdagangan dengan Australia pada berbagai komoditas termasuk lobster, batu bara, anggur, jelai, daging sapi, dan kayu.
Tom Ryan, seorang manajer di eksportir lobster Five Star Seafoods di Port MacDonnell di negara bagian Australia Selatan, mengatakan dia kecewa karena penolakan saat itu. Walupun sudah menemukan pasar baru untuk lobster tetapi margin keuntungannya lebih rendah.
"Bagi saya dan orang lain di Port MacDonnell, ini benar-benar melegakan," tambahnya.