kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

BUMN China Bakal Investasi di Pembangkit Listrik Tenaga Surya Australia


Rabu, 24 Juli 2024 / 15:13 WIB
BUMN China Bakal Investasi di Pembangkit Listrik Tenaga Surya Australia
ILUSTRASI. Petugas membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (15/7/2024). Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB menyebutkan potensi energi terbarukan di NTB saat ini mencapai13.563 Megawat (MW) yang terdiri dari bioenergi 298 MW, sampah kota 32 MW, angin 2.605 MW dan tenaga surya 10.628 MW. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Sebuah perusahaan pelat merah yang berbasis di Beijing akan bekerjasama dengan investor baru untuk membeli beberapa pembangkit listrik tenaga surya di Australia. Upaya tersebut memicu rasa khawatir mengenai kepemilikan aset energi utama oleh perusahaan milik negara China.

Beijing Energy International Holding, perusahaan investasi China pada Desember mengatakan telah menandatangani perjanjian senilai A$ 813 juta setara dengan US$ 535,44 juta untuk membeli lima pembangkit listrik tenaga surya di seluruh Australia. Beijing Energy akan membeli dari Lightsource BP, sebuah usaha patungan yang sahamnya akan segera dimiliki 100% oleh raksasa minyak dan gas Inggris BP.

Berdasarkan data dari KPMG dan University of Sydney, jumlah tersebut setara dengan lebih dari 80% total investasi China di Australia tahun lalu.

Baca Juga: Ini Cara Cek Battery Health HP Samsung dan Tips Agar Baterai Awet

Namun perusahaan tersebut telah menunggu persetujuan dari Dewan Peninjau Investasi Asing (FIRB) Australia untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

Warwick Smith, pengusaha terkemuka Australia mengatakan Beijing Energy telah memenuhi semua persyaratan peraturan FIRB. "Menurut saya, perusahaan ini adalah perusahaan milik negara yang mempunyai niat untuk mengurangi tingkat saham, jadi ini merupakan nilai tambah yang besar bagi perusahaan tersebut,” katanya kepada Reuters

Smith menolak memberikan rincian investor mana yang akan dipilih perusahaan sebagai mitra. Perusahaan China mulai memasuki Australia pada tahun 2014 ketika membeli ladang angin di negara bagian New South Wales.

China juga mengakuisisi pembangkit listrik tenaga surya dari Lightsource BP. China akan menjadi pemilik proyek tenaga surya skala utilitas terbesar di Australia, melampaui Neoen dari Prancis dan FRV Spanyol, menurut konsultan Rystad Energy.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah Pada Rabu (24/7), Terseret Koreksi Wall Street

Investasi asing di sektor energi terbarukan ke Australia mendapat sorotan karena Canberra menganggap sektor ketenagalistrikan melibatkan infrastruktur penting untuk menjaga keamanan nasional negara tersebut.

BJEI juga berencana membeli peritel listrik dan gas Australia CovaU, milik TPC Consolidated Limited TPC.AX. Hal ini juga menunggu keputusan dari FIRB, dengan revisi tanggal pada 31 Juli hanya seminggu lagi.

Pemerintah Australia telah memblokir beberapa investasi China di sektor logam tanah jarang serta litium selama setahun terakhir.

Hubungan bilateral semakin membaik, sebagaimana dibuktikan dengan kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Australia pada bulan Juni. Namun para analis mengatakan investasi Chin di Australia kemungkinan seperti masa puncaknya pada tahun 2016 yang mencapai US$ 11,5 miliar.

“CHina harus mempertimbangkan dengan lebih hati-hati apakah investasi ini berkelanjutan dalam jangka panjang sesuai dengan konteks strateginya,” kata Hans Hendrischke, profesor di Universitas Sydney dikutip Reuters.

Baca Juga: SIG Boyong Penghargaan The Most Extraordinary Women Business Leaders 2024




TERBARU

[X]
×