kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

China dan India Beralih ke Batubara Berkalori Tinggi, Pangkas Impor dari Indonesia


Rabu, 25 Juni 2025 / 13:22 WIB
China dan India Beralih ke Batubara Berkalori Tinggi, Pangkas Impor dari Indonesia
ILUSTRASI. Importir batubara termal utama China dan India memangkas impor bahan bakar pembangkit listrik dari Indonesia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Importir batubara termal utama China dan India memangkas impor batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik dari Indonesia demi batubara dari tempat lain karena jatuhnya harga global telah membuat batubara bermutu tinggi lebih kompetitif.

Mengutip Reuters, Rabu (25/6), menurut pejabat industri, pembelian batubara oleh China dan India dari Indonesia, eksportir terbesar di dunia, turun lebih cepat daripada keseluruhan impor batubara termal mereka, karena kedua negara beralih ke batubara bernilai kalori (CV) yang lebih tinggi yang menghasilkan lebih banyak energi per ton.

"Batubara dengan kadar kalori yang lebih tinggi lebih mahal, tetapi menghasilkan lebih banyak energi untuk setiap dolar yang dikeluarkan pada harga saat ini. Satu juta ton batubara dengan kadar kalori yang lebih tinggi dapat menggantikan 1,2 juta ton-1,3 juta ton atau bahkan 1,5 juta ton dari Indonesia," kata Vasudev Pamnani, direktur di perusahaan perdagangan batubara yang berbasis di India, I-Energy Natural Resources.

analis Kpler, Zhiyuan Li mengatakan, di China, batubara termal berkalori sedang dan rendah dari Indonesia telah berjuang untuk bersaing dengan pasokan Rusia yang didiskon dengan mutu yang sama. 

Baca Juga: Permintaan Batubara dari China dan India Turun, Begini Respons Kementerian ESDM

Ramli Ahmad, presiden direktur perusahaan tambang Indonesia, Ombilin Energi, mengatakan batubara Indonesia dapat bangkit kembali jika harga mutu yang lebih tinggi naik karena konflik Timur Tengah, tetapi batubara dengan kadar kalori yang lebih rendah akan menderita selama mutu yang lebih padat energi dapat bersaing.

Menurut data bea cukai China dan data perdagangan India, batubara Mongolia di China dan batubara Afrika Selatan di India telah meraih keuntungan terbesar dengan mengalahkan Indonesia, dengan pangsa mereka menyentuh rekor tertinggi di pasar ini dalam lima bulan pertama tahun 2025.

Produksi yang lebih tinggi dan peningkatan efisiensi akan terus mendorong ekspor batubara Mongolia meskipun harga batubara termal di China turun karena harga batubara Mongolia tetap kompetitif, kata Xue Dingcui, analis di Mysteel.

China dan India juga telah meningkatkan pembelian dari Tanzania, yang sebagian besar tidak ada dalam peta perdagangan batubara global hingga perang Rusia dengan Ukraina pada tahun 2022.

Pedagang India juga telah meningkatkan pembelian batu bara bermutu tinggi dari Kazakhstan, Kolombia, dan Mozambik tahun ini, sementara pasokan Australia telah memperoleh pangsa di China.

Indeks batubara Indonesia dan Australia, yang mencerminkan mutu yang disukai pembeli China, telah mengalami tren penurunan sejak Oktober 2023, dengan patokan Australia menurun lebih cepat daripada patokan Indonesia.

Cari Peluang di Pasar Domestik

Secara keseluruhan, impor batubara China turun hampir 10% menjadi 137,4 juta ton dalam lima bulan pertama tahun ini, sementara pengiriman ke India turun lebih dari 5% menjadi 74 juta ton.

Ekspor Indonesia menjadi yang paling terpukul, dengan pasokan ke China dan India masing-masing turun 12,3% dan 14,3%. Total ekspor batubara Indonesia turun 12% menjadi 187 juta ton pada periode Januari-Mei, menurut data dari perusahaan analitik Kpler.

Untuk mengatasi penurunan ekspor, penambang Indonesia beralih ke permintaan domestik, dengan pengiriman lokal diperkirakan naik 3% tahun ini dan ekspor diperkirakan turun sekitar 10%, menurut Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia.

Baca Juga: Permintaan China dan India Turun, Pengusaha Batubara Incar Pasar Ekspor Baru

Permintaan domestik, yang didorong oleh permintaan dari pabrik peleburan nikel, berada di jalur yang tepat untuk mencapai pangsa tertinggi dari produksi batu bara Indonesia setidaknya dalam satu dekade dan saat ini mencapai 48,6%, menurut data pemerintah yang ditinjau oleh Reuters.

Indonesia membatasi harga batubara yang dijual ke perusahaan listrik, menjadikan pabrik peleburan sebagai alternatif yang lebih menarik untuk ekspor.

"Industri pabrik peleburan adalah titik terang untuk saat ini, kami mendapatkan harga yang lebih baik daripada yang kami dapatkan dari industri listrik atau penjualan ke China," kata Ahmad dari Ombilin.

Selanjutnya: BlackRock Kembali Borong Aset Kripto Ini, Nilainya Lebih dari Rp 400 Miliar

Menarik Dibaca: AsiaRuss Tawarkan Destinasi Halal dan Nyaman di Rusia




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×