kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China diam-diam menggandakan jumlah pasukan militer di Hong Kong


Senin, 30 September 2019 / 20:24 WIB
China diam-diam menggandakan jumlah pasukan militer di Hong Kong
ILUSTRASI. Tentara China berkumpul di pelabuhan Shenzhen, seberang Hong Kong


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China diam-diam menggandakan pasukan keamanan di Hong Kong. Ini langkah paling dramatis yang Beijing lakukan untuk mempersiapkan kemungkinan kerusuhan memburuk di pusat keuangan Asia itu.

Bulan lalu, China merotasi ribuan tentara di kota yang bergolak oleh protes sejak Juni lalu tersebut. Kantor berita Xinhua menggambarkan operasi itu sebagai "rotasi" rutin.

Sebulan kemudian, tujuh utusan Asia dan Barat mengatakan kepada Reuters, mereka yakin penempatan akhir Agustus lalu bukanlah rotasi sama sekali, tetapi penguatan.

Baca Juga: Duh, gerai Starbucks jadi sasaran vandalisme pengunjuk rasa Hong Kong

Tiga dari utusan itu menyebutkan, jumlah personel militer China di Hong Kong meningkat lebih dari dua kali lipat sejak protes anti-pemerintah bergulir Juni lalu.

China menempatkan personel militer sebanyak 3.000 hingga 5.000 orang pada bulan-bulan sebelum penguatan, dan sekarang jumlahnya kemungkinan mencapai 10.000 hingga 12.000 orang.

Buntutnya, para utusan Asia dan Baray percaya, Tiongkok kini telah mengumpulkan pasukan aktif terbesarnya dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) serta personel dan peralatan anti huru hara lainnya di Hong Kong.

Baca Juga: Demo memasuki minggu ke-17, bisnis wisata Hong Kong merosot 86%

Secara signifikan, lima diplomat mengatakan, penguatan itu mencakup unsur-unsur Polisi Bersenjata Rakyat (PAP), paramiliter anti-kerusuhan, dan pasukan keamanan internal di bawah komando terpisah dari PLA. Tapi sampai sekarang, keberadaan PAP di Hong Kong belum diketahui publik.

Kementerian Pertahanan China, Garnisun PLA di Hong Kong, Kantor Informasi Dewan Negara, dan Kantor Urusan Hong Kong dan Makau tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters.

Begitu juga dengan Pemimpin Hong Kong Carrie Lam. Hanya, juru bicara Kepolisian Hong Kong mengatakan kepada Reuters, pihaknya masih mampu menjaga hukum dan ketertiban serta bertekad untuk memulihkan keselamatan publik di Hong Kong.

Setelah laporan ini Reuters terbitkan, Lawrence Li, juru bicara Biro Keamanan Pemerintah Hong Kong, mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, Garnisun PLA beroperasi sesuai hukum.

Baca Juga: Wartawan asal Indonesia tertembak peluru karet saat meliput demo di Hong Kong

"Perincian rotasi Garnisun termasuk jumlah anggotanya yang terlibat adalah masalah pertahanan," kata Lawrence dalam pernyataan tertulis. "Dan, pemerintah Hong Kong tidak memiliki informasi yang relevan untuk diberikan," imbuhnya.

Penguatan di Hong Kong termasuk peralatan yang dibuat khusus untuk mengatasi kerusuhan di kawasan perkotaan, juga kendaraan meriam air dan truk yang digunakan untuk meletakkan barikade kawat berduri.

Beberapa analis asing menyatakan, kehadiran militer China yang di Hong Kong lebih besar dari yang diperkirakan.

"Mereka tampaknya memiliki rencana darurat aktif untuk menangani sesuatu seperti gangguan total terhadap Kepolisian Hong Kong," kata Alexander Neill, analis keamanan di Institut Internasional untuk Studi Strategis yang berbasis di Singapura.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×