Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Gerai Starbucks menjadi sasaran vandalisme pengunjuk rasa Hong Kong, setelah seorang anggota keluarga dari pemilik jaringan kedai kopi di bekas kolongi Inggris itu menentang aksi demonstrasi.
Channelnewsasia.com melaporkan, beberapa cabang Starbucks penuh dengan grafiti dari para demonstrans yang menggelar aksi selama akhir pekan lalu. Gerai di Distrik Wan Chai penuh dengan slogan-slogan yang mengatakan boikot serta penghinaan terhadap polisi.
Annie Wu, putri pendiri Maxim's Caterers, saat berpidato di Dewan HAM PBB di Jenewa awal bulan ini, mengutuk aksi protes di Hong Kong. Maxim's Caterers merupakan pemilik jaringan restoran utama di Hong Kong yang juga mengelola gerai Starbucks.
Baca Juga: Wartawan asal Indonesia tertembak peluru karet saat meliput demo di Hong Kong
Wu berbicara di Dewan HAM PBB bersama Pansy Ho, miliarder kasino, yang juga mengeluarkan pernyataan serupa.
Vandalisme di Starbucks menggambarkan tekanan besar pada merek internasional, ketika Hong Kong terguncang oleh kerusuhan politik terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Sebelumnya, China memberi tekanan kepada para pebisnis di Hong Kong untuk secara terbuka mengutuk aksi protes. Kalau tidak, mereka berisiko mendapat hukuman keuangan di China, pasar yang jauh lebih menguntungkan ketimbang Hong Kong.
Baca Juga: Walau didera aksi protes keras, harga properti di Hong Kong tetap melambung tinggi
Pengunjuk rasa menggambarkan pernyataan Wu dan Ho sebagai contoh, bagaimana orang tajir Hong Kong tidak berhubungan dengan sentimen publik dan ada di kantong Beijing.