/2025/04/23/1437804115.jpg "China Gelar Latihan Tembak Langsung Terbesar di Sekitar Taiwan")
Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - China menggelar latihan tembak langsung selama 10 jam di sekitar Taiwan pada Selasa (30/12/2025), menandai hari kedua dari latihan militer terbesar yang pernah dilakukan Beijing di sekitar pulau tersebut.
Latihan ini disebut bertujuan untuk melatih skenario pemutusan cepat jalur dukungan eksternal Taiwan jika terjadi konflik.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyatakan latihan berlangsung hingga pukul 18.00 waktu setempat di wilayah laut dan udara di lima lokasi yang mengelilingi Taiwan.
Baca Juga: Bursa Australia Menguat Tipis, Sektor Keuangan Tahan Tekanan Penurunan Tambang
Latihan ini, menurut pernyataan resmi militer China, menunjukkan tekad Beijing untuk “memerangi separatisme dan mendorong reunifikasi tanpa ragu.”
Otoritas Keselamatan Maritim China pada Senin sebelumnya juga menetapkan dua zona tambahan untuk latihan tembak langsung.
Dengan tambahan tersebut, latihan bertajuk “Justice Mission 2025” menjadi latihan militer terbesar China sejauh ini, baik dari sisi cakupan wilayah maupun jaraknya yang lebih dekat ke Taiwan dibanding latihan sebelumnya.
Latihan ini digelar hanya 11 hari setelah Amerika Serikat mengumumkan paket penjualan senjata senilai US$ 11,1 miliar kepada Taiwan, yang merupakan yang terbesar hingga saat ini.
Langkah Washington tersebut memicu kemarahan Beijing, dengan Kementerian Pertahanan China memperingatkan akan mengambil “langkah-langkah tegas” sebagai respons.
Para analis menyebut latihan ini merupakan rangkaian keenam latihan militer besar China sejak 2022, ketika Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan.
Baca Juga: Perak Salip Nvidia, Jadi Aset Terbesar Kedua Dunia Setelah Emas
Latihan tersebut dimaksudkan untuk mensimulasikan pengepungan cepat terhadap Taiwan guna menghancurkan persediaan senjata dan menghambat upaya pengiriman ulang pasokan dari Jepang atau pangkalan militer AS di kawasan sekitar.
“Ini merupakan provokasi terang-terangan terhadap situasi internasional,” ujar seorang pejabat keamanan senior Taiwan yang enggan disebutkan namanya karena sensitivitas isu.
Ia menambahkan, sebagai salah satu jalur pelayaran paling vital di dunia, kawasan sekitar Taiwan kini berpotensi dimanfaatkan China untuk membentuk ulang tatanan internasional sesuai kepentingannya.
Pejabat tersebut mengatakan Taipei terus memantau kemungkinan provokasi lanjutan dalam latihan Selasa, termasuk potensi peluncuran rudal yang melintas di atas wilayah Taiwan, seperti yang terjadi dalam latihan China pada 2022.
“China berupaya memperkuat dominasinya atas seluruh rantai pulau melalui tekanan ekstrem dengan berbagai cara,” ujarnya.
Baca Juga: Coupang Tawarkan Kompensasi 1,69 Triliun Won Pasca Kebocoran Data Nasabah
Militer China menyatakan telah mengerahkan kapal perusak, pesawat pembom, serta unit lainnya untuk melatih operasi serangan laut, pertahanan udara, dan anti-kapal selam.
Latihan ini bertujuan menguji kemampuan koordinasi pasukan laut dan udara dalam skenario pengendalian dan penahanan terpadu.
Taiwan menolak klaim kedaulatan China atas wilayahnya dan menegaskan bahwa masa depan pulau tersebut hanya dapat ditentukan oleh rakyat Taiwan sendiri.
