Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Australia bergerak menguat tipis pada perdagangan Selasa (30/12/2025), di tengah tipisnya volume transaksi menjelang akhir tahun.
Kenaikan saham-saham keuangan mampu menahan tekanan dari sektor pertambangan dan emiten emas yang melemah akibat turunnya harga komoditas tersebut.
Indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,2% ke level 8.740,9 pada pukul 23.50 GMT. Sehari sebelumnya indeks ditutup melemah 0,4%. Kendati demikian, bursa Australia diproyeksikan menutup tahun ini dengan kenaikan lebih dari 7%, menandai reli selama tiga tahun berturut-turut.
Baca Juga: Bursa Australia Melemah Tertekan Sektor Tambang & Energi, Pasar Tunggu Keputusan RBA
Saham sektor keuangan naik 0,9%. Commonwealth Bank of Australia naik hingga 1,6% dan menyentuh level tertingginya dalam hampir dua bulan.
Di sisi lain, saham sektor pertambangan turun 1,4% dan semakin menjauh dari rekor tertinggi pada 7.460,40 yang dicapai Senin lalu, meski harga bijih besi dan tembaga sempat menguat di sesi sebelumnya.
Sub-indeks tambang diperkirakan akan mencatat penurunan dua hari beruntun, setelah naik hampir 4% dalam tiga hari perdagangan pekan lalu. Sepanjang tahun ini, sektor tersebut masih mencatat lonjakan hampir 38%.
BHP sebagai perusahaan tambang terbesar dunia turun 0,6%, sementara Rio Tinto bergerak stagnan.
Pelemahan lebih dalam terjadi pada saham penambang emas yang turun 4%, seiring koreksi harga emas dari rekor tertingginya.
Investor disebut melakukan aksi ambil untung setelah lonjakan harga emas baru-baru ini. Evolution Mining merosot 4,8% dan Northern Star Resources turun 3,6%.
Baca Juga: Bursa Australia Menguat Tipis Selasa (25/11), Dipicu Kenaikan Emiten Tambang dan Emas
Sebelumnya, logam mulia itu mencetak rekor baru pada Jumat lalu didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Pelaku pasar kini menanti rilis risalah pertemuan The Fed bulan Desember untuk melihat arah kebijakan moneter tahun depan.
Sementara itu, bank sentral Australia pada pertemuan terakhir mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan potensi kenaikan di masa mendatang.
Dari Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 0,3% ke posisi 13.565,59.













