kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

China habis-habisan melobi IMF angkat bobot yuan


Jumat, 27 November 2015 / 06:02 WIB
China habis-habisan melobi IMF angkat bobot yuan


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. China bertekad yuan masuk dalam keranjang special drawing rights (SDR) Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). IMF akan memutuskan pada sidang yang digelar 30 November 2015.

SDR adalah mata uang internasional yang diciptakan IMF. Isi SDR adalah mata uang negara besar dengan memiliki bobot tertentu. Nah, China ngotot ingin mata uangnya setara dengan dollar Amerika Serikat (AS), euro, poundsterling dan yen.

Bahkan, demi memuluskan rencana yuan bergabung dalam SDR, China telah melobi AS untuk memberi restunya. Namun, gonjang-ganjing pasar saham pertengahan tahun ini menghalangi niat China itu.

Intervensi China yang masif di pasar saham serta mendevaluasi yuan dengan sengaja jadi alasan IMF menunda keputusannya memasukkan yuan dalam SDR hingga tahun depan.

Sebab, lembaga multilateral yang berbasis di Washington ini bakal memberikan lampu hijau bagi yuan sepanjang China mereformasi sistem keuangannya. Toh, China pantang menyerah.

Kampanye terus diluncurkan supaya yuan menjadi anggota keluarga SDR dan berhasil memaksa IMF untuk menggelar rapat pada 30 November 2015. Dua orang yang terlibat dalam diskusi SDR menyebutkan, IMF sedang mempertimbangkan untuk mengubah bobot yuan dalam keranjang SDR.

Pada Juli 2015, staf IMF menghitung, bobot mata uang yuan antara 14% hingga 16% dalam SDR. Namun, estimasi tersebut dianggap terlalu tinggi. Sehingga IMF menyarankan pembobotan yuan turun menjadi 10%.

"Ini hampir tingkat dua digit, hanya minimum," ujar pejabat dari salah satu negara besar Asia yang melihat laporan staf IMF ke dewan eksekutif. Sementara, menurut perhitungan HSBC, bobot yuan dalam kelompok mata uang SDR akan 14% lebih rendah ketimbang formula saat ini.

Hanya simbol Investec Asset Management melihat status yuan sebagai mata uang cadangan devisa internasional tak langsung mengubah arah investasi mereka. "Apa yang mendorong kami untuk berinvestasi masih berdasarkan fundamental," ungkap Wilfred Wee, Fund Manager Investec Asset Management seperti dikutip Bloomberg.

Begitu juga dengan Aberdeen Asset Management Plc. Perusahaan yang berkantor pusat di Inggris ini lebih melihat faktor ekonomi China sebagai dasarnya berinvestasi. Menurut hitungan Kenneth Akintewe, Senior Invesment Manager Aberdeen, pangsa pasar yuan di SDR cukup rendah sehingga aliran modal ke China tidak besar.

"Saya tidak berpikir masuknya yuan dalam SDR adalah peristiwa penting," ujar Akintewe. Dalam jangka pendek, mata uang yuan juga tidak akan mengancam dollar AS.

"Strategi kami sudah memperhitungkan potensi inklusi SDR dan karenanya tak akan berdampak langsung pada investasi di China," ujar Manu George, Fixed Income Director Schroder Investment Management .



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×