Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menegaskan, mengacu pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada bukti virus corona baru yang telah menginfeksi lebih dari dua juta orang secara global diciptakan di laboratorium di Kota Wuhan.
Melansir Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian membuat pernyataan itu untuk menanggapi tuduhan bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China tengah, tempat epidemi pertama kali muncul pada akhir 2019.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan, apakah virus corona baru berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
Baca Juga: Trump: AS selidiki informasi virus corona berasal dari laboratorium Wuhan
Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Rabu (15/4), Trump ditanya tentang laporan virus yang "melarikan diri" dari laboratorium di Wuhan, dan dia mengatakan, ia tahu tentang informasi tersebut.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini," katanya seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Apakah dia telah membahas hal tersebut dalam percakapannya dengan Presiden China Xi Jinping, Trump berkata: "Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas sekarang".
Baca Juga: Infeksi lokal virus corona di China naik, Beijing laporkan kasus pertama
Fox News melaporkan pada Rabu (15/4), virus corona yang berasal dari laboratorium di Wuhan bukan sebagai senjata biologis, tapi sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kemampuannya mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari AS.
Laporan Fox News menyebutkan, laboratorium Wuhan, tempat eksperimen virologi berlangsung, yang punya standar keselamatan lemah menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar "basah" di kota itu, lokasi virus mulai menyebar.