kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China kembali tegaskan tidak akan menyerah pada tekanan Trump


Senin, 13 Mei 2019 / 15:40 WIB
China kembali tegaskan tidak akan menyerah pada tekanan Trump


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Senin bahwa negara itu tidak akan pernah menyerah pada tekanan eksternal setelah Washington memperbarui ancamannya untuk mengenakan tarif pada semua impor China dalam sengketa perdagangan yang kian membara.

Mengutip Reuters, Senin (13/5), perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia ini meningkat pada hari Jumat, dengan Amerika Serikat menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar setelah Presiden Donald Trump mengatakan Beijing "melanggar kesepakatan" dengan mengingkari komitmen sebelumnya yang dibuat selama berbulan-bulan negosiasi.

Trump telah memerintahkan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer untuk mulai mengenakan tarif pada semua impor yang tersisa dari China, sebuah langkah yang akan memengaruhi sekitar barang senilai US$ 300 miliar tambahan.

Beijing telah berjanji untuk menanggapi tarif terbaru AS, tetapi belum mengumumkan detailnya. "Mengenai perinciannya, tolong terus perhatikan," juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang mengatakan pada sebuah taklimat.

“Tiongkok tidak akan pernah menyerah pada tekanan eksternal. Kami memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk melindungi hak-hak kami yang sah dan sah, ”kata Geng, menanggapi pertanyaan tentang ancaman Trump untuk mengenakan bea pada semua impor Tiongkok.

Menjelang pembicaraan pekan lalu, China ingin menghapus komitmen dari rancangan perjanjian bahwa undang-undang China akan diubah untuk memberlakukan kebijakan baru tentang masalah dari perlindungan kekayaan intelektual hingga transfer teknologi secara paksa.

Langkah itu membuat negosiasi untuk menyelesaikan sengketa perdagangan mengalami kemunduran besar. Trump sejak itu membela kenaikan tarif dan mengatakan dia benar-benar tidak terburu-buru untuk menyelesaikan kesepakatan.




TERBARU

[X]
×