kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,89   6,14   0.68%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China melaporkan penurunan kasus virus corona impor dan infeksi tanpa gejala


Jumat, 10 April 2020 / 08:08 WIB
China melaporkan penurunan kasus virus corona impor dan infeksi tanpa gejala
ILUSTRASI. China pada hari Jumat (10/4) melaporkan penurunan kasus virus corona baru, terutama infeksi impor dan tanpa gejala . REUTERS/Aly Song


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada hari Jumat (10/4) melaporkan penurunan kasus virus corona baru, terutama infeksi impor dan tanpa gejala yang oleh pihak berwenang dikhawatirkan akan terjadi gelombang kedua COVID-19 ketika pembatasan kota dan perjalanan dicabut.

Komisi Kesehatan Nasional setempat mengatakan 42 kasus baru dilaporkan di daratan pada hari Kamis (9/4), dibandingkan dengan 63 kasus sehari sebelumnya. Sehingga total infeksi mencapai 81.907 kasus. Korban tewas naik satu menjadi 3.336.

Baca Juga: Lucu, warga Paris hilangkan rasa bosan lockdown dengan main tebak-tebakan di balkon

Komisi itu mengatakan 38 pasien baru adalah kasus impor, turun dari 61 hari sebelumnya, dan ada 47 kasus asimptomatik baru dibandingkan dengan 61 sehari sebelumnya. Pembatasan perjalanan dan transit yang diberlakukan sejak Januari telah membantu menurunkan jumlah infeksi baru secara tajam dari ketinggian epidemi pada Februari.

Namun para pembuat kebijakan khawatir gelombang kedua dipicu oleh orang-orang yang memasuki negara itu dari luar negeri atau pasien tanpa gejala yang menular tetapi tidak menunjukkan gejala. Provinsi Heilongjiang timur laut telah melaporkan lonjakan kasus baru baru-baru ini karena warga negara Cina memasuki provinsi dari Rusia, di mana telah terjadi lonjakan kasus virus corona baru.

Baca Juga: Meksiko mencatatkan jumlah warga yang terinfeksi corona menjadi 3.441 orang

Pertemuan pemerintah pusat yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang menyimpulkan pada hari Kamis bahwa Beijing akan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mencegah penyebaran virus dari perbatasan darat dan memperluas pengujian.

Virus itu, yang pertama kali menyebar di kota Wuhan di Cina pada akhir 2019, telah menyebar ke seluruh dunia menginfeksi lebih dari 1,4 juta orang, menewaskan lebih dari 87.700. Pandemi telah mendatangkan malapetaka pada ekonomi global karena pemerintah memberlakukan kuncian untuk mengendalikan penyebarannya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×